SuaraSulsel.id - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta seluruh tenaga kerja untuk meningkatkan kompetensinya agar Indonesia terbebas dari jeratan resesi dunia yang diperkirakan terjadi pada tahun 2023.
“Saya kira ini momentum baik, kita tidak ada waktu untuk membicarakan resesi. Ayo kaum rebahan, bangun untuk menyadari bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah untuk mengupgrade diri, skilling, up-skilling maupun re-skilling,” kata Ida saat ditemui ANTARA di Festival Pelatihan Vokasi 2022 di Jakarta, Minggu 30 Oktober 2022.
Ida menyatakan dibandingkan harus diselimuti ketakutan akibat adanya bahasan resesi, seharusnya seluruh masyarakat bergegas diri memperbaiki kemampuan dirinya. Sehingga dapat bertahan di pasar kerja dan ikut membangun bangsa agar selamat dari resesi 2023.
Apalagi permasalahan yang kini sedang dihadapi adalah masih rendahnya kemampuan untuk mengikuti digitalisasi dan banyak pekerjaan yang akan hilang di masa depan.
Baca Juga: Prediksi Resesi Ekonomi 2023: Banyak Negara Bangkrut, Perusahaan Bangkrut, PHK Massal
Oleh karenanya, guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja Kemnaker saat ini telah membuka pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi untuk meningkaan daya saing angkatan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Hal lain yang dilakukan Kemnaker, kata Ida, adalah melakukan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang kini bernama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).
“Transformasi itu kami lakukan untuk mengubah BLK secara revolusioner menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Ida menambahkan pemerintah juga berusaha meningkatkan daya tarik dan kepercayaan publik dan reformasi kelembagaan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, melakukan inovasi pelatihan yang dapat menjawab tantangan ketenagakerjaan kontemporer, revitalisasi fasilitas, sarana, dan prasarana untuk meningkatkan kualitas dan kemitraan dengan kolaborasi bersama berbagai stakeholders.
“Semua pelatihan vokasi kami selenggarakan berdasarkan standar kompetensi, baik Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI), standar khusus, maupun standar internasional, yang juga terintegrasi,” katanya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Pentingnya Menabung untuk Diri Sendiri
Kemnaker turut memastikan terjadinya link and macth, di mana pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi hingga penempatan tenaga kerja menjadi satu kesatuan yang utuh. Semua pelatihan vokasi dihubungkan dengan Sistem Informasi Pasar Kerja (labour market information system) agar semua alumni pelatihan langsung terserap ke pasar kerja.
Ida menjelaskan melalui ekosistem digital SIAPkerja (Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan), Kemnaker memberikan pelayanan ketenagakerjaan yang terintegrasi dan dapat digunakan dengan mudah, baik oleh masyarakat, perusahaan, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan lembaga-lembaga pelatihan.
Kemudian secara offline, terutama bagi masyarakat yang belum memiliki akses digital, anjungan SIAPkerja di kawasan-kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus, Kios SIAPkerja di balai-balai pelatihan dan dinas-dinas ketenagakerjaan di daerah, dan Bale SIAPkerja di desa-desa sudah terhubung secara digital dalam ekosistem SIAPkerja.
“Jadi tidak usah bicara resesi, ayo jawab saja mari kita bergegas diri, benahi diri lihat diri kita apakah sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan di pasar kerja,” katanya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto mengaku optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan masih dalam keadaan yang baik.
Sebab menurutnya, pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan dapat tumbuh positif mencapai 5,2 hingga 5,3 persen.
“Jarene sopo (kata siapa) Indonesia akan resesi?,” kata Airlangga. (Antara)
Berita Terkait
-
Pertemuan Bersama Menko Airlangga, Sekjen OECD Percaya Keanggotaan Indonesia Mampu Dukung Visi Indonesia Emas 2045
-
Menteri Airlangga: Surplus Neraca Pembayaran Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia
-
Amerika Serikat dan Indonesia Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dalam Pemerintahan Baru
-
Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat
-
Bangun Ekosistem Industri Semikonduktor di Indonesia, Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Beda Perlakuan Unhas ke Dosen Pelaku Pelecehan Seksual dan Mahasiswa Pesta Miras
-
Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!