SuaraSulsel.id - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono mengatakan aparat kepolisian siap melakukan pengamanan. Atas dampak resesi ekonomi global yang muncul pada kehidupan masyarakat.
"Terkait prediksi resesi ekonomi, polisi selalu siap. Karena tugas polisi memelihara keamanan, penegakan hukum, melindungi, dan mengayomi masyarakat," kata Gatot kepada wartawan usai menghadiri pengukuhan dua guru besar Universitas Jember di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (29/10).
Pada tahun 2023 kondisi perekonomian global diperkirakan akan menghadapi resesi, sejumlah negara akan mengalami keruntuhan. Banyak perusahaan bangkrut dan pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja secara besar-besaran.
Situasi itu tidak menutup kemungkinan menimbulkan potensi kerawanan dan tindakan kriminal di tengah masyarakat.
Menurut Wakapolri, aparat kepolisian akan selalu siap dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Karena selama ini setiap anggota polisi sudah dibekali langkah-langkah cara pengamanan, baik dalam situasi kondusif maupun situasi kurang kondusif.
"Setiap anggota polisi sudah dibekali cara-cara dalam mengendalikan pengamanan, baik dalam situasi yang kondusif maupun situasi yang genting," katanya.
Komjen Gatot menjelaskan aparat kepolisian sudah dibekali dengan pelatihan-pelatihan, termasuk seperti saat ini polisi sudah terlatih dalam melakukan pengamanan kegiatan KTT G20 di Bali.
"Kami juga tidak memungkiri bahwa pada resesi ekonomi akan berdampak pada tingkat keamanan di tengah masyarakat sehingga Polri akan mendata potensi-potensi kerawanan, serta persoalan yang muncul di tengah masyarakat," ujarnya.
Gatot menambahkan hal itu perlu dilakukan untuk mengetahui cara penindakan sehingga Polri bisa melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.
Baca Juga: Ancaman Resesi Ekonomi di 2023, Pemkot Bandung Imbau Warga Tak Panic Buying
"Polri akan mendata potensi-potensi yang timbul dari resesi ekonomi, termasuk persoalan yang muncul, untuk mencari cara penindakan agar bisa ditemukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan terbaik," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Mantan Ketua KONI Makassar Dituntut 6 Tahun Penjara
-
Wajib Tahu! Makna Unik 20 Nama Tempat di Kota Makassar
-
Pemprov Sulsel Ungkap Nasib Bandara Toraja: Ditutup atau Subsidi Terus?
-
BRI: KPR Subsidi Jadi Komitmen BRI dalam Memperluas Akses Pembiayaan Perumahan
-
Wagub Sulsel Tegas: Stunting Bukan Hanya Urusan Satu Instansi