SuaraSulsel.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengajak akademisi dan mahasiswa di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, agar membentuk kampung anti politik uang. Demi terwujudnya Pemilu 2024 yang bersih dan berintegritas.
"Ini (politik uang) menjadi keresahan kita bersama kenapa money politic bisa mendapat suara. Kalau saya bisa menyarankan bagaimana kalau kita membangun gerakan sosial berbasis kampung anti money politic," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Kendari, Kamis 20 Oktober 2022.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari didampingi Ketua KPU Sultra La Ode Abdul Natsir memberikan kuliah umum kepada civitas akademika di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari tentang kepemiluan dihadiri Rektor UHO Prof. Muhammad Zamrun Firihu dan jajarannya serta sejumlah lembaga kemahasiswaan di kampus tersebut.
Dalam memberikan kuliah umum, Hasyim menyarankan agar civitas akademika bisa membentuk gerakan sosial anti politik uang dengan melibatkan tokoh-tokoh atau orang yang dituakan dalam suatu kampung atau desa.
"Saya kira kalau dimulai dari desa dan dimulai oleh tokoh orang terpercaya. Kalau gerakan anti money politic di kampung-kampung itu, orang juga akan mikir-mikir (untuk melakukan politik uang)," ujar dia.
Oleh karena itu dia berharap melalui program kampus yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau pengabdian kepada masyarakat bisa mewujudkan gerakan sosial kampung anti politik uang.
Sementara itu, untuk melahirkan pemimpin yang jujur dan sesuai harapan masyarakat dia juga menyarankan agar akademisi atau mahasiswa sering melakukan silahturahmi dengan pantai politik utamanya yang akan maju di Pilkada dan Pemilu.
"Ada baiknya untuk kita memahami cara berpikir partai politik, harus kita bersilaturahmi dengan partai-partai politik itu, sambil mendesakkan kepentingan-kepentingan kita supaya bisa mendapatkan calon (pemimpin) yang baik sesuai dengan kriteria masyarakat sehingga kita mau hadir pada pemilihan," kata Hasyim.
Rektor UHO Muhammad Zamrun mengaku pihaknya siap mendukung dalam menyukseskan pemilu maupun pilkada 2024 mendatang.
Baca Juga: Satu Pelaku Penusukan WNA di Tegalrejo Ditangkap, Polisi Kejar Teman-temannya
Menurutnya mahasiswa sebagai agen kontrol dan agen perubahan bisa praktekkan secara langsung pada saat Pemilu nantinya.
"Artinya dengan peluang itu, berarti ada partisipasi lain dari kampus untuk bagaimana menyukseskan pemilu nantinya, kalau selama ini kan ketika KKN program dari kampus saja tetapi sekarang kan ada dari KPU berarti tambah lagi bentuk pengabdian kampus," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Benteng Terakhir Runtuh: Saat Ayah Kandung dan Guru Jadi Predator Paling Keji di Makassar
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!