SuaraSulsel.id - Manajemen PT Industri Kapal Indonesia (IKI) tengah menempuh upaya mediasi soal penyelesaian utang sebesar Rp1,4 miliar. Kepada PT Safira Laras Persada selaku pihak ketiga usai mengajukan permohonan kewajiban penundaan utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Negeri Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tentu kami sikapi bersama bahwa akan melakukan mediasi, dan akan sepakat untuk mencari solusi damai," kata penasihat hukum PT IKI Persero, Iqbal, Jumat (7/10/2022).
Sejauh ini pihaknya telah berusaha menyikapi persoalan tersebut dengan baik dan tetap tunduk pada aturan serta proses yang sedang berjalan di pengadilan setempat.
Perwakilan PT Safira Laras Persada sebagai pemohon PKPU, Sayyid Umar Al Masyhur, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menempuh berbagai cara agar manajemen PT IKI menyelesaikan tunggakan tagihan. Setelah bekerja sama menyelesaikan proyek pengerjaan kapal.
"Kami hanya menagih hak kami yang belum dipenuhi oleh PT IKI berupa pembayaran jasa pengecatan dan perawatan interior beberapa kapal sejak 2019," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa perusahaan akhirnya memilih menempuh jalur hukum untuk mengikuti sidang PKPU sebagai pemohon dan menjadikan PT IKI sebagai termohon. Alasannya, selama ini tidak lancar membayar tagihan dan cenderung macet.
Berdasarkan daftar tagihan sejak bekerja sama dengan PT IKI terdapat beberapa nilai piutang belum dibayarkan hingga jatuh tempo pada tahun 2020 lebih dari Rp2,014 miliar.
Begitu pula ada beberapa perjanjian telah disepakati kedua belah pihak. Akan tetapi, enggan dijalankan sepenuhnya oleh termohon.
Meski ada upaya termohon menyelesaikan utang, hanya empat kali pembayaran mulai 9 November dan 15 Desember 2020, 14 Januari 2021 dan terakhir 1 Juli 2022 senilai Rp660,5 juta.
Dengan demikian, masih tersisa tagihan lebih dari Rp1,354 miliar plus denda pembayaran sesuai dengan nota yang sudah jatuh tempo empat kali pembayaran lebih dari Rp105 juta dengan total tagihan secara akumulasi sebesar Rp1,459 miliar.
"Nilai tagihan ini menurut perusahaan kami bukanlah nilai yang kecil. Kami sudah beberapa kali melakukan mediasi secara langsung dengan bertemu BOD IKI di akhir tahun 2021. Akan tetapi, IKI hanya memberi janji namun tidak konkret," tutur Sayyid.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menempuh cara-cara presuasif bersama pihak termohon. Namun, tetap terkendala dengan berbagai alasan yang dianggap tidak ada upaya untuk bayar utang.
"Makanya, kami menempuh PKPU ini semoga dapat menjadi titik temu solusi bagi kami dan IKI. Kami masih menunggu upaya mediasi dilakukan IKI setelah agenda sidang pertama hari ini di Pengadilan Makassar," katanya.
Sebelumnya, kedua belah pihak telah menjalani persidangan pertama PKPU di Gedung Celebes Convention Center (CCC), kantor sementara PN Makassar, Jalan Metro Tanjung Bunga.
Dijadwalkan sidang lanjutan pada hari Kamis (13/10) dengan agenda pemeriksaan berkas dan dokumen berkaitan dengan gugatan perkara niaga tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
4.047 PPPK Resmi Dilantik, Gubernur Sulsel: Ini Amanah Besar untuk Pelayanan Publik
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
135 Siswa SD di Kota Makassar Terima Seragam Gratis
-
Detik-detik Anggota TNI AU Tikam Pria Depan Istrinya, Korban Tewas!
-
Status Dipulihkan! Guru Rasnal dan Abdul Muis Kembali Aktif Jadi ASN