Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 13 September 2022 | 15:56 WIB
Iptu Faizal memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus penggerebekan Markas Batalyon 120 di Kota Makassar, Selasa 13 September 2022 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Kapolrestabes Makassar Kombespol Budhi Haryanto mencopot Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal. Ia dianggap tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

Kabar pencopotan Iptu Faizal viral usai adanya penggerebekan tim Polda Sulsel, di markas Batalyon 120, di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Makassar.

Polisi sebelumnya mengamankan ratusan senjata tajam dan mengamankan 48 orang anggota Batalyon 120 pada Minggu, 11 September 2022.

Hal tersebut dibantah oleh Budhi. Ia mengaku Faizal dimutasi karena tidak profesional bekerja.

Baca Juga: 5 Fakta Ormas Batalyon 120, Jadi Sorotan usai Markasnya Digerebek Polisi

"Diganti karena dianggap tidak profesional. Jadi bukan karena Batalyon 120," kata Budhi, Senin, 12 September 2022.

Tidak profesional yang dimaksud adalah Faizal tidak ke tempat kejadian perkara. Padahal sudah mendapat laporan soal penggrebekan di markas Batalyon. Hal tersebut membuat Kapolsek Tallo mengusulkan agar diganti.

"Sebagai Kanit Reskrim harusnya ketika mendapat laporan dia ke TKP untuk cek, tapi faktanya tidak," ujarnya.

Kasi Humas Polres Makassar AKP Lando Sambolangi juga membenarkan Iptu Faizal tidak lagi menjabat sebagai Kanitreskrim Polsek Tallo. Saat ini, ia ditugaskan di bagian Samapta Polrestabes Makassar.

Kata Lando, Faizal tidak dicopot tapi diganti. Sebagai seorang polisi, pergantian adalah hal yang lumrah.

Baca Juga: Batalyon 120 Sering Bikin Gaduh, Digerebek Polisi, Warga Senang: Aneh, Kanit Reskrim Polsek Tallo Malah Dicopot Kapolrestabes Makassar, Ada Apa?

"Jadi bukan dicopot ya, tapi diganti. Namanya polisi itu kan biasa, ada Tour of duty," kata Lando.

Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab Iptu Faizal ditarik dari Kanitreskrim ke Samapta Polrestabes Makassar. Bisa saja hanya karena bertepatan dengan kasus penggerebekan markas Batalyon 120.

"Soal penyebabnya saya tidak tahu. Itu kewenangan Kapolres," tegas Lando.

Iptu Faizal yang coba dikonfirmasi hingga kini belum merespon pesan dan panggilan.

Tapi dari informasi yang dihimpun, pencopotan Iptu Faizal dikarenakan sudah beberapa kali mempersulit perkara. Seperti perkara yang sudah damai antara pelapor dan terlapor, tapi dipersulit.

Iptu Faizal juga diketahui tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat penggerebekan markas Batalyon 120.

Terpisah, Kordinator Dewan Komando Batalyon 120 Makassar, Izal memberikan klarifikasi terkait diamankannya 48 orang dari Sekretariat Batalyon 120 Makassar pada Minggu, 11 September 2022 dini hari.

Ia menjelaskan dari 48 orang yang diamankan, ada enam anggota Batalyon 120. 42 orang lainnya adalah binaan yang berasal dari Gowa, dan Maros.

"Hanya ada enam anggota kami. 42 orang lainnya masih binaan belum menjadi anggota. Mereka berasal dari Gowa, dan Maros yang banyak beraktifitas di Makassar," ungkapnya.

Ia melanjutkan, temuan sejumlah benda tajam di gudang penyimpanan sekretariat memang sengaja dikumpulkan dari anak binaan tersebut. Rencananya akan diserahkan ke polisi.

"Rencananya diserahkan ke Polrestabes Makassar Senin. Itu memang sengaja kami kumpulkan dari anak binaan untuk diserahkan ke aparat," jelasnya.

Sementara untuk botol minuman keras yang ikut menjadi temuan akan dijual. Hasilnya untuk membiayai kebutuhan sekretariat seperti membeli token listrik.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More