SuaraSulsel.id - Kantor Wilayah VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah IV Sulawesi Selatan tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk menggerakkan Tim Satuan Tugas atau Satgas sebagai tindaklanjut gejolak kenaikan harga telur di pasaran.
"Khusus untuk penugasan ini, kita sudah punya Satgas kemitraan dengan Pemprov Sulsel. Kami segera melakukan koordinasi. Kita juga intens dengan Dinas Perdagangan, dan Dinas Peternakan guna menindaklanjutinya," ujar Kepala Kantor KPPU IV Sulsel, Hilman Pujana di Makassar, Senin 29 Agustus 2022.
Terkait dengan kenaikan harga bahan pokok termasuk komoditas telur yang cenderung fluktuatif akhir-akhir ini, KPPU beserta Satgas terus melakukan pemantauan di pasar apa penyebab kenaikan harga tersebut.
Sebab, ditemukan kenaikan harga telur dari Rp40 ribuan naik di atas Rp50 ribuan di bulan Juli. Kemudian pada Agustus naik menjadi Rp56 ribu hingga Rp60 ribuan.
"KPPU akan melakukan penelitian secara komprehensif. Tentunya dari beberapa sudut kita perhatikan, baik dari sisi suplai maupun demand. Dari produk itu kita gali apa penyebab kenaikan harga komoditas tersebut," katanya kepada wartawan.
Hilman menuturkan, apabila dari hasil pemantauan Satgas dan penelitian kenaikan dari faktor misalnya biaya produksi dan lainnya, tentu akan dikonfimasi ke ke pihak supplier Day Old Chicken (DOC) ataukah supplier dari pakan seperti apa terkait kenaikan komoditas telur tersebut.
Selain Supplier, KPPU juga akan mengecek jalur distribusi apakah ada sumbatan atau tidak, saat pendistribusiannya.
Karena, sementara ini rantai pasokan dari beberapa sentra kabupaten di Sulsel penghasil telur juga mensuplai ke pulau lain selain di Sulawesi.
"Jadi perlu diketahui, produsen telur ini kan tidak hanya menyuplai di Sulsel, ada juga disuplai ke beberapa pulau baik di Kalimantan maupun di wilayah timur disuplai dari Sulsel, ini yang akan dicek kembali," tutur dia menjelaskan.
Hilman menyatakan, akan turun langsung memantau daerah sentra penghasil telur di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) untuk mengecek seperti apa kendala terminal sentra telur di sana. Begitu pula tim yang lain juga diturunkan di sentra-sentra produsen telur untuk memastikan apa kendala utamanya.
"Terkait dengan nanti seperti apa tindaklanjutnya, saya sudah tugaskan tim. InsyaAllah mungkin pekan depan akan kita sampaikan perkembangannya seperti apa. Kalau memang bisa secara komprehensif akan kita sampaikan hasil dari pemantau dari KPPU," kata Hilman menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Andi Sudirman Buka Gerakan Pangan Murah Serentak di Sulsel
-
Hedonisme di Tubuh Polri? Perwira Pamer Rubicon Jadi Sorotan Kompolnas
-
Zona E Gempar: Dosen Desak Tunjangan Transportasi, Mahasiswa Keluhkan Biaya Gedung
-
Rahasia di Balik Percepatan Pembangunan Stadion Untia Makassar
-
Stadion Impian Sulsel Segera Terwujud: 27 Ribu Kursi, Standar FIFA, Tapi...