SuaraSulsel.id - Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto mengingatkan kepada seluruh ASN di tanah air mengenai pentingnya menjaga netralitas demi menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“ASN itu betul-betul harus mampu menjaga netralitas. ASN harus netral dan tidak boleh ikut politik praktis. Ini bagian dari kerja kami (KASN) untuk memastikan teman-teman ASN bisa bersikap netral,” kata Agus.
Agus menjadi narasumber dalam webinar bertajuk “Peran ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa dalam Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik”, sebagaimana dipantau di Jakarta, Rabu 10 Agustus 2022.
Dia mengatakan, ketidaknetralan ASN akan mempengaruhi mereka dalam membuat kebijakan dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, seperti berpotensi melakukan diskriminasi.
Baca Juga: Berkedok Pilot Palsu, Pria di Madiun Gasak Mobil dan Uang Janda saat Bermalam
Padahal, tambah dia, dalam membuat kebijakan, ASN dilarang oleh negara untuk melakukan diskriminasi, baik berdasarkan suku, agama, ras, afiliasi politik, maupun golongan.
Agus pun menyampaikan bahwa dalam pemilu ASN memang diberi ruang di bilik suara untuk memilih, tetapi selebihnya di ruang publik, mereka tidak boleh memihak.
ASN, lanjut Agus, juga tidak boleh ikut berkampanye, bahkan memberikan komentar di media sosial dan menyukai (like) atau tidak menyukai (dislike) foto, video, dan bentuk unggahan lainnya milik para peserta pemilu.
“Seorang ASN tidak boleh memihak. Jadi, kita tidak boleh ikut kampanye, bahkan komen di media sosial media dengan like dan dislike foto, video, atau sebagainya. Itu termasuk hal-hal yang dilarang,” ujar Agus.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bahwa persoalan netralitas ASN merupakan persoalan yang dilematis, yakni para peserta pemilu membutuhkan suara dan ASN membutuhkan kenaikan pangkat.
Baca Juga: Hendak Melamar Kekasih, Viral Kisah Pria Justru Ditolak Camer Karena Bukan PNS
“Ini yang sering kali memunculkan masalah. Tetapi, memang mereka-mereka yang melanggar itu cenderung kompetensinya tanggung sehingga tidak berani berkompetisi,” ucap Agus.
Menurut Agus, untuk mendapatkan posisi apa pun setiap ASN harus bersaing dengan menunjukkan potensi dan kinerja terbaik, bukan dengan bermain politik.
“Karena untuk mendekatkan posisi, kompetensi, kinerja, dan kualitas itu menjadi hal penting dalam menilai seseorang. Kita harus ingat ketika pemilu atau pilkada selesai, kegiatan politik harus selesai dan mulai dengan kerja pembangunan dan melayani,” imbau dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Gara-gara Ikut Kampanye, ASN Pemkab Bogor Dilaporkan Bawaslu ke BKN RI
-
Kawal Pilkada Serentak 2024, Bima Arya Tegaskan Komitmen Kemendagri Jaga Netralitas ASN
-
Menteri PANRB Ajak Transformasi ASN melalui Teknologi dan Kolaborasi
-
Taspen Bayarkan Manfaat THT ke 147 Ribu Pensiunan ASN
-
Kemendagri Soroti Masalah Netralitas ASN hingga Kades Jateng dan Jatim di Pilkada, Siapkan Sanksi Tegas
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi