SuaraSulsel.id - Peneliti kopi dari Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Ilham Latunra mengemukakan, kopi arabika asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, berpeluang mengantongi hak Indikasi Geografis (IG). Karena memiliki cita rasa yang khas.
Ilham membeberkan hasil penelitian yang dilakukan di Fakultas MIPA Unhas dan Puslit Kopi dan Kakao (Koka) Jember. Saat berkunjung ke Bantaeng untuk melakukan pemeriksaan subtantif. Terkait pengajuan Hak Indikasi Geografis Kopi bersama tim ahli dari Kanwil Kemenkumham Sulsel di Bantaeng.
"Ada tiga daerah di Bantaeng yang berpotensi mengantongi hak IG kopi ini. Ketiganya adalah Kecamatan Eremerasa, Ulu Ere dan Tompobulu," kata Ilham, Selasa 10 Agustus 2022.
Dia mengemukakan bahwa beberapa sampel kopi yang diteliti di Puslit Koka Jember menemukan kopi Bantaeng memiliki cita rasa yang khas.
"Kopi arabika Bantaeng memiliki cita rasa yang khas dengan nilai yang sempurna untuk swetnes, clean cup, dan uniformity. Sedangkan untuk body, acidity, after taste, flavor aroma dan overall mencapai di atas 82," kata dia.
Dia menambahkan, arabika Bantaeng memiliki karakteristik yang khas, di antaranya ada cita rasa brown sugar, driet fruit, tropical fruit aroma dan rather winey. Karakteristik ini menjadi ciri khas tersendiri untuk kopi Bantaeng.
"Cita rasanya excellent tanpa cacat rasa skor 86,50 (speciality grade). Cita rasa yang khas ini membuat kopi Bantaeng berpeluang untuk mendapatkan hak Indikasi Geografis (IG) Kopi," kata dia.
Ilham menyebut, hasil penelitian ini telah menjadi dasar untuk tim ahli melakukan pemeriksaan subtantif untuk kopi Bantaeng.
Selanjutnya, pada tiga kecamatan penghasil kopi, Fakultas MIPA Unhas telah melakukan penelitian terhadap sampel tanah di tiga kecamatan ini. Penelitian dilakukan dengan metode XRF, dimana teknologi ini hanya ada tiga di Indonesia.
Baca Juga: Galau Usai Patah Hati, Wanita Ini Terenyuh Baca Pesan yang Dituliskan Barista
"Uji sampelnya menggunakan teknologi X-ray. Ini hanya ada tiga di Indonesia," kata Ilham.
Dia menambahkan, hasil penelitian ini mengungkapkan jika sampel tanah itu mengandung banyak Fe. Kandungan Fe ini memang sangat dibutuhkan untuk tanaman kopi.
"Kandungan Fe ini dibutuhkan untuk perkembangan kopi, seperti daerah-daerah penghasil kopi lainnya di dunia," jelas dia.
Selain Fe, sampel tanah itu juga mengandung silika dan beberapa micro elemen lainnya.
"Penelitian akan dilanjutkan terhadap pengaruh silika dan micro elemen ini terhadap cita rasa kopi Bantaeng ini," kata dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga memperkenalkan logo Hak IG Kopi Bantaeng yang akan diterapkan pada semua produk kopi Bantaeng nantinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan