Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 04 Agustus 2022 | 17:01 WIB
Komunitas Bissu menampilkan ritual Ma’giri saat menyambut kedatangan para seniman muda peserta Temu Seni Performans di kampung adat Bissu, Segeri, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Kemendikbud Ristek]

SuaraSulsel.id - Sebanyak 20 seniman muda peserta Temu Seni Performans 2022 mengunjungi perkampungan adat Bissu di Segeri, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan untuk mempelajari nilai-nilai budaya dalam ritual Ma’giri, yaitu tarian spiritual berumur ratusan tahun.

"Bissu inilah yang mempertahankan pusaka-pusaka adat warisan nenek moyang kita dulu dan keberadaannya termaktub dalam risalah Bugis kuno I La Galigo," ujar Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Selatan Andi Syamsu Rijal di Makassar, Kamis 4 Agustus 2022.

Ia menjelaskan masyarakat adat Bissu adalah pewaris dan pejuang pemelihara warisan budaya Suku Bugis. Bissu di Sulsel dapat ditemui di beberapa daerah, seperti Kabupaten Pangkep, Bone, Wajo, dan Soppeng.

Ritual Ma'ggiri (menusukkan keris ke tubuh), kata dia, suatu ritual permohonan izin yang mengandung konsep dunia atas, tengah, dan bawah. Nilai-nilai ini tetap dipertahankan oleh para Bissu.

Baca Juga: Tim Fasilitator Disbudpar Sulsel Dampingi Pelaku UMKM Kawasan Geopark Maros-Pangkep

Ia mengemukakan bahwa terlepas dari banyak kendala dan tantangan, kekayaan kearifan lokal bagi komunitas Bissu selalu menjadi hal utama yang diperjuangkan dan dilestarikan di tengah kemajuan zaman. Komunitas Bissu ini berharap para seniman muda ikut berjuang mempertahankan akar tradisi budaya.

"Silakan untuk mempelajari dan memahami Bissu serta sampaikan keberadaan dan kekayaan budayanya kepada siapa saja," kata Rijal.

Pemimpin Bissu, Puang Matoa Bissu Nani, menyampaikan ritual Ma’giri upaya mengusir keburukan atau tolak bala. Bissu menjadi penghubung yang menyapa "dunia bawah" dan meminta "dunia atas" untuk memberikan keselamatan, kesehatan, dan perlindungan, termasuk kepada peserta acara itu.

Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022 Melati Suryodarmo menjelaskan Temu Seni Performans menuju Festival Mega Event Indonesia Bertutur 2022 dilaksanakan mengacu pada kerangka besar Indonesia Bertutur yaitu mengalami masa lampau dan menumbuhkan masa depan.

"Kunjungan ke komunitas Bissu di Segeri ini adalah bagian dari upaya kreatif untuk melihat narasi sejarah dengan cara yang sedikit berbeda yang berhubungan dengan praktik kekaryaan performans," paparnya.

Baca Juga: Ruang Pamer Terbatas, Banyak Seniman Muda Jogja Tak Dikenal

Setelah kunjungan ke komunitas Bissu Kabupaten Pangkep dilanjutkan sesi laboratorium seni dan diskusi di Benteng Fort Rotterdam Makassar. Kegiatan ini rangkaian acara Temu Seni dengan tema Seni Performans mulai 1-8 Agustus 2022 di Sulsel.

Kegiatan tersebut merupakan program Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam rangkaian Festival Mega Event Indonesia Bertutur 2022.

Selain itu, bagian dari perhelatan akbar Pertemuan Menteri-Menteri Kebudayaan G20 (G20 Ministerial Meeting on Culture) di Kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada September 2022. (Antara)

Load More