SuaraSulsel.id - Penulis dan analis geopolitik Malaysia Ayman Rashdan Wong memuji keberanian Presiden Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin.
Upaya Presiden Jokowi mendamaikan Rusia dan Ukraina diberi judul Mendayung di Antara Dua Karang. Dalam cuitan Ayman di Twitter hari ini, Jumat 1 Juli 2022.
Menurut Ayman, langkah Presiden Jokowi adalah hal yang luar biasa. Karena berani mengajak dua pemimpin yang sedang berperang melakukan gencatan senjata.
Hasilnya positif. Meski tidak ada gelagat dua negara tersebut akan berdamai. Namun Rusia memberi respons positif dengan hadirnya Presiden Jokowi.
Rusia membuka jalan laut untuk perdagangan gandum Ukraina ke luar negeri.
Ayman mengatakan, tidak semua negara mampu melakukan hal tersebut. Hanya negara yang punya kredibilitas dan dipercaya oleh Rusia dan Ukraina.
"Terutamanya Rusia. Putin akan tanya "kau siapa? Kenapa aku kena layan kau, dengar cakap kau?" tulis Ayman.
Ayman juga mengulas cara Presiden Putin menerima sejumlah kepala negara. Saat berkunjung ke Moskow.
Saat bertemu Presiden Prancis, Putin menerima dalam ruangan dengan meja yang sangat panjang. Sehingga mereka terlihat sangat berjauhan dari sudut kamera. Hal tersebut juga dilakukan Putin saat menerima pejabat PBB.
Baca Juga: Vladimir Putin Beberkan Isi Pertemuannya dengan Presiden Jokowi
Sementara saat menerima Presiden Jokowi, Putin menyiapkan dua kursi yang sangat berdekatan. Kemudian berbincang dalam suasana akrab.
"Jokowi tak diberi layanan sebegitu rupa, maksudnya Indonesia ada dalam "good book" Rusia," tulis Ayman.
Menurutnya, Indonesia ada dalam "good book" Rusia. Pertama, Indonesia dianggap netral dari awal konflik sampai sekarang. Kedua, Indonesia adalah "potential superpower" yang tengah bangkit.
Dalam dasar luar Indonesia ada satu prinsip yang dipanggil "mendayung di antara dua karang".
Indonesia ibarat orang yang tengah mendayung sampan. Mencoba elakkan sampan daripada langgar batu karang (kuasa besar) yang timbul di permukaan laut.
"Lawatan Jokowi kali ini pun bukan semata-mata nak "mendonia" atau saja nak tunjuk Indonesia hebat, tapi juga bertujuan untuk menyelamatkan persidangan G20 yang akan diadakan di Bali pada November," tulis Ayman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan