Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Jokowi ingin menjadikan G20 sebagai legasinya. Sebelum masa jabatannya berakhir pada 2024.
Berbagai upaya dibuat untuk menonjolkan citra Indonesia sebagai kuasa yang tengah bangkit.
"Jadi Jokowi tak nak konflik ni kacau "once in a lifetime moment" Indonesia. Daripada duk dengar negara Barat ni ajar apa yang Indonesia patut buat, tak patut buat, lebih baik Jokowi ambil inisiatif untuk jadi pendamai antara Ukraine dan Rusia."
Yang penting Jokowi telah memberi pesan bahwa Barat tidak boleh mendikte Indonesia untuk memboikot Rusia. Malah Jokowi turut menjemput Ukraina ke persidangan G20.
Untuk masa ini, Ukraine dan Rusia masih sukar untuk berkompromi. Tapi keadaan mungkin berubah mendekati bulan November nanti. Saat G20 digelar di Bali.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Warga Konawe Bentangkan Bendera Merah Putih 580 meter
-
Viral Video Kepala Desa di Bone Ditikam Saat Perkemahan HUT RI
-
433 Jiwa di Daerah Pesisir Poso Jadi Korban Gempa Bumi
-
Gubernur Sulsel Ikuti Apel Kehormatan Renungan Suci di TMP Panaikang
-
Mantan Wali Kota Makassar Berkumpul di Karebosi Rayakan HUT RI