Setelah gelar Strata 1 diraih, Andi kembali melanjutkan pendidikan magister ke Universitas Bosowa Makassar. Ia mengambil Program Studi Administrasi Publik.
Hasilnya memuaskan. Andi lulus dengan predikat Cumlaude hanya dalam waktu 18 bulan.
"Biaya kuliah itu sebagian besar dari hasil jadi sopir. Sejak S-1 sampai sekarang saya masih jadi sopir, alhamdulillah," ucapnya.
Andi juga diterima sebagai dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Sinjai. Kendati sudah berprofesi sebagai dosen, ia masih aktif bekerja sebagai sopir.
"Mulai dari Rektor, Dekan, dan mahasiswa ku itu selalu jadi penumpangku kalau mau ke Makassar atau dari Makassar ke Sinjai. Almarhum pak Rudiyanto (mantan Bupati), anggota dewan juga selalu jadi penumpangku kalau ke Makassar," katanya.
Perjalanan dan suka duka selama menjadi sopir sudah banyak dirasakan. Membuat Andi makin memahami makna hidup.
Salah satunya bisa beradaptasi dengan banyak orang. Ia juga mampu berkomunikasi dengan baik.
Apalagi di masa pandemi, bisnis rental mobilnya kandas. Namun di balik semua itu, ada keluarga yang selalu mendukungnya.
Orang tua dan pamannya meminta agar Andi bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya. Jangan puas hanya dengan gelar magister. Apalagi Menteri Pendidikan meminta agar semua dosen bisa bergelar doktor.
Baca Juga: Dosen Unhas: Program Lorong Wisata Harus Menjadikan Makassar Kota Inklusif
"S-3 ini yang berat sekali tantangannya. Keuangan carut marut. Tapi saya pantang menyerah. Saya harus selesaikan apa yang sudah dimulai," ungkapnya.
"Orang tua bilang kalau tidak sekolah ko, pergi ko itu pikul cangkul. Sekolah ko untuk angkat derajat keluarga," lanjutnya.
Andi Bahrun lalu mendaftar jalur beasiswa yang dibuka oleh Dikti untuk gelar Doktor. Ia berhasil mendapat beasiswa di jalur dosen berprestasi.
Tanggal 7 Juli 2022, Andi Bahrun akan meraih gelar doktornya di Unhas. Ia berhasil menyelesaikan studinya selama empat tahun.
"InsyaAllah kalau tidak ada halangan pak Bupati dan beberapa anggota dewan akan hadir. Saya berharap gelar yang saya dapat bisa berguna untuk Kabupaten Sinjai ke depan," ujarnya.
Mimpinya tak berhenti. Sopir antar daerah itu masih berharap bisa meraih gelar profesor kelak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Respons Warga Makassar soal Registrasi Kartu SIM Wajib Verifikasi Wajah di 2026
-
Rahasia Peradaban 8.000 Tahun di Sulawesi Tengah, Fadli Zon Serukan Pelestarian
-
Anak Buah Tito Karnavian dan Lima Orang Ini Dicegah ke Luar Negeri
-
15 Jasad Korban Panti Werdha Hangus Tak Bisa Dikenali
-
Wali Kota Makassar Akan Bongkar Bangunan dan Parkir Liar