Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 19 Juni 2022 | 12:08 WIB
Wisatawan melihat hewan langka Komodo dari dekat di Pulau Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

Sebab Komodo punya penciuman yang cukup tajam. Hewan ini bisa tiba-tiba menjadi agresif dan bergerak dengan cepat ketika mencium bau amis.

Namun tenang saja. Ada ranger atau pawang di taman nasional yang akan mendampingi. Kita tidak dibolehkan untuk bepergian sendiri.

Komodo juga ahli dalam membuat lubang. Lubang itu digunakan sebagai tempat beristirahat atau untuk kawin.

Pada saat sekarang ini, puncak kawin bagi kadal predator itu. Makanya untung-untungan jika bisa melihat langsung.

Baca Juga: Berkunjung ke Desa Wisata Sanjai di Bukittinggi

"Kalau musim kawin, mereka jarang keluar. Makanya kadang kita tidak bisa lihat langsung," ujar Hugo.

Suhu di Pulau komodo juga sangat panas. Itu sebabnya dilarang merokok di kawasan ini karena mudah terbakar, apalagi jika sedang musim kemarau.

Penduduk lokal sudah menganggap hewan tersebut adalah saudara. Mereka sering menamai diri sebagai Ata Modo yang tinggal di Tana Modo.

Artinya saudara komodo yang tinggal di tanah komodo.

Ada cerita legenda yang melekat di penduduk lokal sana. Konon, komodo merupakan anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan bernama Putri Naga.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Horor di Jawa Barat, Berikut Lokasinya

Putri Naga melahirkan seorang anak laki-laki dan sebutir telur yang kemudian menetas menjadi komodo betina. Namun, kepercayaan itu memudar seiring dengan peradaban manusia.

Load More