SuaraSulsel.id - Selasa, 14 Juni 2022 lalu, SuaraSulsel.id sempat mengunjungi Labuan Bajo, salah satu destinasi wisata menakjubkan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia memberi perhatian khusus untuk pengembangan kawasan tersebut. Karena ada hewan langka di Pulau Komodo yang masuk daftar tujuh keajaiban dunia.
Panorama alam yang ditawarkan Labuan Bajo memang luar biasa. Sejauh mata memandang terdapat deretan bukit yang dikelilingi lautan.
Untuk menjelajahi setiap gugusan pulau di Labuan Bajo, kita bisa menyewa kapal Phinisi. Apalagi jika ingin bersantai seperti berada di hotel terapung.
Phinisi. Kapal kebanggaan orang Sulawesi Selatan. Kapal layar ini sangat terkenal lantaran sejak dulu dipakai orang Sulsel untuk menjelajahi dunia hingga ke Afrika.
Di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur kapal ini bisa dijumpai dengan mudah. Ada puluhan Phinisi yang berjejer setiap harinya di dermaga untuk mengantar penumpang yang mau "island hopping" atau berwisata dari pulau ke pulau di taman nasional.
Layanan Phinisi sudah dilengkapi dengan nakhoda, fotografer, pemandu wisata, ABK, dan chef.
Kemudian ada kabin untuk tempat tidur ber-AC, kamar mandi, tempat bersantai dan mini bar.
Setiap kapal juga diberi nama yang unik. Seperti Musti Adil, Budi Agung, Alexa dan lain-lain. Harganya bervariasi. Tergantung fasilitas dan ukuran kapal.
Baca Juga: Berkunjung ke Desa Wisata Sanjai di Bukittinggi
Pemilik kapal membanderol harga dari Rp1 juta hingga Rp6 juta per orang. Phinisi sudah siap mengantar kita berkeliling pulau.
Dengan harga itu, kita sudah disuguhkan makan tiga kali, ngopi, dan ngemil. Penumpang juga bisa minta berfoto dengan kamera profesional milik ABK.
"Ada tiga destinasi yang wajib dikunjungi jika sedang di Labuan Bajo. Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo. Semuanya masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo," kata pemandu wisata kapal, Hugo.
Labuan Bajo Mulai Ramai Dikunjungi
Kapal Phinisi sudah ada di Labuan Bajo sejak tahun 2018. Para pengusaha berlomba-lomba menyediakan fasilitas kapal mewah. Semenjak kawasan wisata ini jadi destinasi super prioritas atau "Bali Baru".
Dulunya, wisatawan hanya menggunakan kapal cepat atau speedboat. Namun, kapasitasnya terbatas. Apalagi cukup rawan jika gelombang tinggi. Karena kapal harus melawan arus.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
Media Asing Soroti 'Tumbangnya' Sri Mulyani, Sebut Gelombang Protes dan Penjarahan jadi Pemicu
Terkini
-
Sulsel Dukung RUU Keamanan dan Ketahanan Siber: Lindungi Data dan Layanan Publik
-
Begini Kondisi Ruang Rapat Sementara Anggota DPRD Sulsel
-
Kerusakan Gedung DPRD Sulsel Ditanggung Asuransi
-
Makassar Bakal Dikepung Demo 8 September, Ini Titik-Titiknya!
-
Awas! Situs Akademik Palsu Intai Mahasiswa Dosen: Data Pribadi & Keuangan Terancam