SuaraSulsel.id - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) ingin agar kampus berperan aktif untuk ikut membangun negeri. Dengan beragam penelitian dan masukan.
"Kami berharap banyak dengan tantangan strategis di Kediri, baik di kabupaten maupun kota," kata Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono saat hadir dalam kuliah umum yang digelar Universitas Kadiri di Kediri, Jawa Timur, Kamis 9 Juni 2022.
Slamet Soedarsono lantas menyebutkan tantangannya, antara lain, angka kemiskinan dan pengangguran terbuka.
Oleh karena itu, butuh sekelompok tenaga kerja yang memiliki kapasitas teknologi dan ekonomi. Di situlah Universitas Kadiri (Unik) hadir untuk menjawab tantangan.
Bambang yang hadir dalam kuliah umum dengan tema Kebijakan Perencanaan Ibu Kota Nusantara itu mengatakan bahwa Kediri adalah kota yang sedang berkembang, pusat pertumbuhan di eks Keresidenan Kediri.
Infrastruktur kelak makin lengkap dengan akan dibangunnya tol Kediri-Tulungagung, termasuk pembangunan bandar udara di Kediri.
"Jadi, nanti ekonomi Kediri sudah dilengkapi fasilitas infrastruktur yang semakin lengkap, ada jalan tol, bandara. Nantinya akan muncul SDM unggul yang akan dilahirkan kampus. Ini pas momentum pembangunan yang lebih akseleratif untuk wilayah ini," kata dia.
Slamet Soedarsono berharap beragam masukan diberikan, baik dari civitas academica maupun dari mahasiswa, sebab masukan itu tentunya bagus menjadi bahan evaluasi.
Selain itu, pihaknya juga berharap mahasiswa juga mendapatkan beragam pencerahan, termasuk kebijakan perencanaan Ibu Kota Nusantara.
Baca Juga: Indonesia Masters 2022: Disingkirkan Wakil India, Gregoria Akui Kondisinya Drop
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Bappenas ini ingin mahasiswa mendapatkan pengetahuan utuh tentang sistem sehingga bisa lebih memahami kebijakan.
Ia lantas mencontohkan lingkungan hidup di media sosial dengan kebijakan perencanaan Ibu Kota Nusantara, saat pindah ke ibu kota, di media sosial ramai bahwa di sana akan merusak lingkungan hidup. Di sana adalah paru-paru dunia, adanya bangunan pasti hancur. Padahal, tidak begitu.
Pada hari ini, kata dia, hutan yang bagus adalah 40 persen, sedangkan dengan kepindahan ibu kota yang baru, justru akan dinaikkan hingga 70 persen fungsi hutannya. Namun,
ini tidak banyak diberitakan.
"Kami ingin teman-teman mahasiswa mendapatkan pengetahuan utuh tentang sistem dan kami jelaskan sepenuhnya, kemudian integratif antar-stakeholder," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Kadiri Djoko Rahardjo mengatakan bahwa pihaknya menghadirkan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Bappenas Slamet Soedarsono sebagai pembicara dalam kuliah umum dalam rangka Wisuda Ke-53 Universitas Kadiri.
Pihaknya juga mengadakan MoU dengan Bappenas dengan berbagai macam dimensi. Kampus juga ingin berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Gubernur Sulsel Wajibkan Program MBG Serap Pangan Lokal
-
Benteng Terakhir Runtuh: Saat Ayah Kandung dan Guru Jadi Predator Paling Keji di Makassar
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen