SuaraSulsel.id - Nakhoda KM Ladang Pertiwi 2, Supriadi, menceritakan kronologis kejadian detik-detik kapal kayu yang dikendalikannya berada di laut lepas dihempas ombak tinggi. Karena cuaca buruk, hujan deras disertai petir terjadi di wilayah laut Selat Makassar.
"Kami berangkat dari Makassar (pelabuhan Paotere) menuju ke Pamantauang. Saat berangkat hari Rabu (25/5) cuaca teduh dan laut tenang sampai di Butung-butungan, dilewati Kalukuang," tutur Supriadi di sela konferensi pers di atas KN SAR Kamajaya, Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 31 Mei 2022.
Namun selang beberapa lama melewati area Kalukuan dan mendekati Pulau Pamantauan, cuaca mulai berubah secara drastis. Angin keras mulai menerpa kapalnya. Sehingga oleng bahkan mesin kapal langsung mati.
"Waktu itu sekitar delapan mil dari Pemantauan, baru kencang angin, tiba-tiba mati mesin. Kompa (pengisap) mati, jadi tidak bisa hidup. Baku lawan (tabrakan) ombak di sampingnya (kapal)," beber pria yang kini berumur 40 tahun itu.
Ketika kapalnya mulai oleng dihantam ombak dan tidak stabil, ia memerintahkan Anak Buah Kapal (ABK) bersama penumpang kapal segera bergegas mengambil peralatan penyelamatan.
"Saat kapal mau tenggelam, saya berteriak ke ABK dan penumpang, kasih sedia alat pelampung, gabus, dan tripleks," ucapnya mengenang kejadian itu.
Karena cuaca tak kunjung bersahabat, ombak pun semakin meninggi, kapal akhirnya karam pada Kamis (26/5). Penumpang yang ada berusaha menyelamatkan keluarganya.
Saat ditanyakan berapa jumlah pasti penumpang yang ikut di kapalnya, ia memperkirakan sekitar 31 orang. Tetapi, data dari pihak aparat desa setempat menyebut sebanyak 51 orang yang belum kembali ke pulau.
"Perkiraan saya itu penumpang ada 31 orang. Tapi, bilang pihak desa 51 orang itu, catatannya dulu pak desa dicari. Karena biasa itu penumpang ikut satu tapi ada empat orang yang menyusul," tuturnya.
Baca Juga: KM Ladang Pertiwi 2 Tenggelam di Selat Makassar, Polda Sulsel Periksa 11 Orang
Saat ini, dia bersama tiga orang masing-masing, satu ABK bernama Mahfud (korban) serta dua orang lainnya bukan korban yakni, pemilik Kapal KM Ladang Pertiwi 2 atas nama Haji Saiful dan Kepala Desa di pulau setempat, Muhammad Basit tengah menjalani pemeriksaan di kantor Polda Sulsel.
Berdasarkan data sebelumnya, jumlah penumpang kapal sebanyak 42 orang penumpang termasuk nahkoda dan ABK kapal. Sejauh ini telah ditemukan selamat 31 orang, dan 11 orang lainnya masih dilakukan pencarian.
Namun dari keterangan kepala desa, Basarnas kemudian memperbaharui data sementara tercatat ada 50 orang penumpang kapal, 31 selamat dan 19 masih dalam pencarian. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto
-
Sekda Sulsel Dorong Integrasi Hasil Riset KONEKSI Terkait Ketahanan Iklim
-
CEK FAKTA: Benarkah Rusdi Masse Mundur dari NasDem dan Bergabung PSI?
-
Warga Tolak PLTSA, Wali Kota Makassar: Saya Tidak Ingin Warga Dirugikan
-
Hadiah Beasiswa dan Liburan ke Bali untuk Paskibraka Makassar