SuaraSulsel.id - Pada hari Senin, 30 Mei 2022 pukul 04.00 Wita. Nelayan kembali menemukan 10 orang penumpang KM Ladang Pertiwi 02 dalam kondisi masih hidup.
Setelah dilakukan pengecekan langsung oleh KN SAR Kamajaya pada pukul 09.45 Wita dipastikan bahwa sepuluh korban tersebut saat ini berada di Pulau Pamantauan.
10 orang ditemukan selamat atas nama Masliang (50/P), Mahfud (35/L), Hilal (41/L), Supriadi (40/L), Rahmat (30/L), Khalilul Rahman (28/L), Panji (32/L), Rahma (40/L), Rafa (7/L), dan Rafi (5/L).
"Hingga hari ini dari 42 penumpang, telah ditemukan 31 korban selamat. Kami memang baru bisa pastikan dari tim SAR yang berada di lapangan mengenai laporan 10 korban yang ditemukan nelayan dan dievakuasi ke Pulau Pamantauan," ucap Djunaidi, Kepala Kantor Basarnas Sulsel.
Djunaidi menambahkan bahwa saat ini KN SAR Kamajaya sedang menuju kembali ke Pelabuhan Soekarno Hatta dengan juragan dan pemilik kapal.
"KN SAR Kamajaya saat ini sudah bersama dengan juragan dan pemilik kapal dan menuju ke Pelabuhan Soekarno Hatta dan rencana sandar pada pukul 21.00 Wita. Sekaligus juga KN SAR Kamajaya menambah bahan bakar dan logistik untuk persiapan lanjutan pencarian," tambah Djunaidi.
Sebelumnya dikabarkan bahwa KM Ladang Pertiwi 02 yang berlayar dari Pelabuhan Paotere hendak menuju ke beberapa pulau yaitu Pulau Pemantauan, Pulau Masalima, Pulau Salirian, Pulau Pamalikan, Namun mengalami kecelakaan dan tenggelam pada hari Jumat, 26 Mei 2022 sekitar pukul 13.30 Wita.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, bahwa seluruh tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban KM Ladang Pertiwi 02.
“Tim gabungan masih terus melakukan pencarian. Kita melakukan metodologi gotong royong bersama seluruh unsur terlibat untuk upaya percepatan evakuasi korban KM Ladang Pertiwi,” jelas Andi Sudirman.
Adapun unsur terlibat diantaranya BPBD Provinsi Sulsel, tim rescue KPP Makassar, ABK KN SAR Kamajaya 104, TNI AL, TNI AU, Polairud Sulsel, Syahbandar Makassar, KPLP, BAZNAS Provinsi, SAR MRI ACT, SAR Marteam, SAR Hasanuddin, SAR RTC, Dompet Dhuafa, SAR Eceng Gondok, SAR Pramuka Peduli, keluarga korban, serta nelayan setempat.
Sementara ALUT yang digunakan adalah KN SAR Kamajaya 104, Heli Super Puma H 3211, Heli Polisi, KP Belibis, KRI Sultan Hasanuddin 366, KRI Malahayati 362, KRI MDU 622, KRI PRP 712, KNP 3590 Syahbandar Makassar, KM Ladang Pertiwi 04, KM Cahaya Baru, dan nelayan setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
1.000 Relawan BUMN Dikerahkan Danantara dan BP BUMN ke Wilayah Bencana di Pulau Sumatra
-
Kunjungi Lokasi Bencana di Bener Meriah Aceh, Jusuf Kalla Janji Kirim Bantuan
-
Ini Daftar Daerah di Sulsel dengan Tingkat Kehamilan Anak Tertinggi
-
Kejaksaan Periksa Anak Buah Tito Karnavian: Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar
-
Ledakan Guncang Kafe di Makassar, Ini Dugaan Awal