Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 15 Mei 2022 | 09:11 WIB
Ketua IKA Unhas Andi Amran Sulaiman membantu Jusuf Kalla memakai jaket IKA Unhas di acara pelantikan Pengurus IKA Unhas Periode 2022-2026, Sabtu 14 Mei 2022 [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin Periode 2022-2026.

IKA Unhas yang dinakhodai Andi Amran Sulaiman menggelar acara pelantikan di JK Arenatorium Kampus Unhas, Sabtu, 14 Mei 2022.

"Selamat bekerja bagi pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Periode 2022-2026 di bawah komando Bapak Andi Amran Sulaiman sebagai Ketua IKA Unhas," kata Andi Sudirman Sulaiman.

Acara ini juga dihadiri Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, H.M. Jusuf Kalla, Rektor Unhas Prof Djamaluddin Jompa, alumni Unhas, dan sejumlah mahasiswa.

Baca Juga: Klarifikasi Pernyataan Gubernur Sulsel Soal Rampi, Kabid Humas: Hanya Candaan

Pelantikan dilaksanakan secara hybrid dan melantik 900 pengurus. Pelantikan IKA secara simbolis dengan penyerahan bendera dari Jusuf Kalla yang merupakan mantan Ketua IKA Unhas dan saat ini menjabat sebagai Dewan Pelindung IKA Unhas.

Dalam sambutannya, Amran Sulaiman dan Sudirman Sulaiman yang merupakan saudara ini saling melontarkan candaan.

Amran yang lebih tua memanggil Sudirman Sulaiman dengan kalimat "Kakanda Gubernur Sulsel", sebaliknya Amran dipanggil dengan sebutan "Tercinta adinda saya Bapak Amran Sulaiman". Aksi keduanya menggundang tawa hadirin.

Andi Sudirman mengajak alumni untuk bekerja bersama, bersatu, menghilangkan perbedaan, untuk membesarkan Unhas, Sulsel dan Indonesia.

"Paling penting kita bersinergi, dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita miliki kita tunjukkan. Kita dapat membangun Sulsel dan Indonesia," sebutnya.

Baca Juga: Andi Sudirman: Alhamdulillah, Vale Serahkan Bandara Sorowako ke Pemprov Sulsel

Sedangkan, Amran Sulaiman, menyampaikan mimpinya, kolaborasi alumni untuk Indonesia. Dapat menjadikan Indonesia Timur menjadi episentrum ekonomi ke depan.

"Ada 200 ribu alumni kita, kalau ini menjadi sinergi kekuatan besar untuk membangun Indonesia Timur. Kita tahu sumber daya kita melimpah, khusus wilayah Indonesia Timur saya sering katakan, masa depan Indonesia saat ini, ada di kawasan timur Indonesia," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa saat ini sedang booming mineral nikel dan kobalt. Sumber dayanya ada di Indonesia 52 persen. Terbesar dunia dan ini ada di Pulau Sulawesi dan Maluku.

"Ribuan triliun nilainya, ke depan nantinya di era revolusi industri 4.0 nanti muncul mobil dan sepeda listrik. Serta listrik yang dirumah akan menggunakan nikel dan bahan bakunya ada di tempat kita. kalau kita garap dengan baik dengan sumber daya alam yang ada dan dielaborasi dengan yang ada di timur kami yakin kita menjadi pemimpin ekonomi di Indonesia bahkan dunia," harapnya.

Load More