Kasus penembakan ini awalnya diketahui saat korban hendak disemayamkan. Keluarga dan rekan kerja yang hendak membersihkan tubuh korban terpaksa menggunting pakaian yang dikenakannya saat itu.
"Saya lihat sebagian tubuhnya ungu. Lama saya amati adekku karena saya tidak yakin dia meninggal, karena jantung. Dia rajin gim. Saya kemudian minta agar tubuh almarhum dibalik untuk lihat bagian belakangnya," ujar kakak korban, Juni Sewang saat diminta menceritakan ulang kronologi itu.
Dugaan Juni betul. Najamuddin Sewang meninggal tidak wajar. Di belakang tubuhnya ada lubang. Masih ada darah segar yang mengalir dari tubuhnya.
"Lubangnya kecil seperti lubang pulpen. Itu di bahu bagian bawah. Masih ada darahnya keluar. Saya kemudian minta tolong rekannya di Dishub cari rekaman CCTV di lokasi kejadian," ungkapnya.
Rekaman CCTV memperlihatkan pengendara roda dua tiba-tiba mendekati kendaraan korban di sebelah kiri, sementara di depan, ada mobil merah yang lajunya melambat.
Korban kemudian tiba-tiba oleng ke arah kanan. Sementara pengendara roda dua langsung tancap gas. Saksi mata yang melihat korban tersungkur langsung menolong.
Juni Sewang kemudian kembali mengambil pakaian korban yang sebelumnya sudah digunting. Ada jaket, pakaian dinas dan kaos dalam.
Ketiga pakaian itu disusun sejajar. Hasilnya sama. Ada lubang. Pinggiran lubang baju itu seperti terbakar.
"Saya langsung bilang, ih dibunuh ini adekku. Ditembak," sebutnya.
Baca Juga: Profil Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan, Jadi Dalang Pembunuhan Pegawai Dishub Gegara Cinta Segitiga
Kasus ini kemudian dilaporkan pihak keluarga ke Polrestabes Makassar. Tak lama kemudian tim Dokpol dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar menjemput jenazah korban ke rumah duka untuk diautopsi.
Hasil autopsi menunjukkan Najamuddin ditembak menggunakan senjata api. Proyektil yang ditemukan bersarang di bawah ketika kiri korban. Panjangnya 2x1 mm.
"Masuk di bahu kanan, tembus paru-paru dan bersarang di bawah ketiak kiri. Pelaku diduga profesional. Bisa langsung lumpuhkan objeknya," jelas Juni.
Butuh waktu dua pekan bagi polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan ini. Puncaknya pada Sabtu 16 April 2022, sore hari.
Polisi menangkap otak penembakan tersebut. Dia adalah Kepala Satpol PP Kota Makassar, M Iqbal Asnan. Ada juga tiga pelaku lainnya yakni S, A dan AKM yang diamankan terlebih dahulu.
Iqbal Asnan ditangkap di rumahnya di Jalan Muh Tahir, Kota Makassar, tanpa perlawanan. Ia disebut dalang dari kasus ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun