Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 11 April 2022 | 12:40 WIB
Puluhan mahasiswa memadati halaman Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebagian pengunjuk rasa terlihat mulai berbuka puasa karena kelelahan, Senin 11 April 2022 [Telisik.id]

SuaraSulsel.id - Ratusan pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa di Kota Kendari, telah memadati Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, Senin 11 April 2022.

Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, mahasiswa berorasi mendesak pemerintah mengusut tuntas mafia yang menyebabkan kenaikan harga minyak goreng. Serta menstabilkan harga bahan pokok lainnya.

Mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak, serta mendorong pemerintah agar tetap konsisten menjalankan amanah konstitusi UUD 1945.

Namun dengan semakin teriknya matahari di bulan Suci Ramadhan, pada pukul 11:15 Wita, mahasiswa mulai terlihat kelelahan dalam berorasi.

Baca Juga: Beredar Postingan Sebut Sukabumi Rusuh Akibat Unjuk Rasa, Polisi Pastikan Hoaks dan Minta Warga Tidak Terprovokasi

Hingga beberapa peserta terpaksa berbuka puasa. Minum air mineral dan sebagian terlihat masuk ke warung untuk membeli rokok batangan.

Selain itu, puluhan massa perempuan juga terlihat berlindung di bawah pepohonan. Menghindari panas matahari.

Blokade Jalan

Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN, menutup Jalan Abdullah Silondae seputaran Lapangan Eks MTQ Kendari. Sehingga jalan dialihkan ke Jalan Abunawas.

Ratusan mahasiswa itu melakukan konsolidasi menuju ke Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari pantauan Telisik.id, mahasiswa memenuhi jalan Abdullah Silondae, memblokir jalan menuju Kantor DPRD Sultra.

Baca Juga: Suami Uut Permatasari: Semoga Unjuk Rasa di Kota Makassar Lancar dan Damai

Korlap KBM IAIN, Rabil, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat yang telah tergangggu karena aksi yang mereka lakukan hari ini.

Kegiatan yang mereka lakukan pada hari ini muncul dari hati nurani masyarakat, karena melihat negara Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.

Ribuan Petugas Keamanan Dikerahkan

Demi mengamankan aksi demonstrasi serentak mahasiswa di Kota Kendari, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara mengerahkan ribuan personel. Terdiri dari gabungan TNI-Polri.

Karo Ops Polda Kombes Tumpal Damayanus mengatakan, sebanyak 1.250 personel dikerahkan untuk melakukan pengamanan demonstrasi serentak yang dilakukan oleh mahasiswa.

"Yah sebagai petugas kepolisian, sudah kewajiban kita untuk mengamankan setiap aksi demo yang terjadi. Namun untuk kali ini, memang kita kerahkan anggota lumayan banyak, untuk amankan aksi unjuk rasa ini," ungkapnya.

Selain dari Polri, dirinya juga menyebutkan, akan ada tambahan personel TNI AD dari Yonif 725 Woroagi.

"Dari TNI AD dari 725 juga akan mengerahkan satu kompi. Guna mambantu kami dalam mengawal aksi mahasiswa," katanya.

Ia menjelaskan, personel yang dikerahkan terdiri dari Satuan Brimob dan Dalmas Dit Samapta Polda Sultra, Polres Konawe Selatan (Konsel), Konawe serta Polres Kota Kendari.

Load More