SuaraSulsel.id - Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa setiap tahun punya metode tersendiri. Dalam menentukan 1 ramadhan. Mereka tidak menggunakan teknologi canggih, sama seperti yang dilakukan pemerintah.
Jemaah yang terletak di Kampung Batua, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa itu menentukan awal bulan suci ramadhan dengan melihat fenomena alam. Selain itu, menggunakan metode perhitungan bulan purnama.
"Kita tidak punya teropong. Kita berdasarkan ilmu yang diajarkan guru," ujar Pimpinan An Nadzir, Ustadz Samaruddin Pademmui saat dikonfirmasi, Selasa, 28 Maret 2022.
Samaruddin mengatakan, An Nadzir memperhatikan fenomena alam pada saat pergantian bulan. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya gerimis, angin kencang disertai petir dan air laut pasang.
Baca Juga: Satgas COVID-19: Bawa Alat Ibadah Sendiri Selama Ramadhan
"Itu semua yang dipakai oleh An Nadzir untuk memantau pergantian bulan," jelasnya.
Pergantian bulan, kata Samaruddin, dihitung dari pantauan bulan purnama mulai dari tanggal 14, 15, 16,dan 17 bulan sya'ban. Lalu, pada tanggal 29 masehi diperkirakan akan terjadi pergantian bulan.
Menurut pengamatan mereka, tanggal Hijriah tidak pernah sampai pada 30 hari. Sesuai penanggalan masehi, hanya ada 29 hari sekian. Pada saat pergantian bulan itulah, 1 ramadhan jatuh.
Ia menambahkan ada tujuh orang tim pemantau An Nadzir yang terus memantau bulan saat ini. Dari hasil pemantauan sementara, akan ada pergantian bulan pada hari Jumat, 1 April siang.
Sehingga puasa penuh akan jatuh di hari sabtu tanggal 2 April. Namun bagi jemaah An Nadzir mereka selalu berpuasa sehari sebelumnya untuk menyambut ramadhan.
Baca Juga: 6 Menu Buka Puasa Khas Aceh yang Paling Dicari, dari Leumang hingga Kanji Rumbi
"Hari Jumat itu kita puasa dengan niat menyambut 1 ramadhan yang akan jatuh pada 2 April, hari sabtu," ujarnya.
Walaupun tak menggunakan teknologi canggih memantau bulan, metode perhitungan jemaah An Nadzir diklaim tak pernah salah. Mereka juga selalu membandingkan hasil pantauan dengan aplikasi astronomi di internet.
Ia mengatakan, pemantauan bulan untuk menentukan ramadhan dan lebaran oleh Jemaah An Nadzir sesuai dengan firman Allah SWT. Bunyinya "berpuasalah kamu saat melihat bulan, berbukalah kamu karena melihat bulan. Kemudian pantau lah bulan rajab untuk mengetahui syaban dan pantaulah syaban untuk mengetahui awal ramadhan. Kemudian pantau lah bulan ramadhan untuk mengetahui 1 syawal".
"Dan alhamdulillah selalu cocok. Pantauan kami tidak pernah berbeda dengan aplikasi di HP, kami kan juga punya tim yang selalu berkoordinasi dengan orang NASA," ungkapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Ramadhan, Volunteering, dan Kebahagiaan: Saat Kebaikan Jadi Gaya Hidup
-
3 Tempat Paling Direkomendasikan untuk Berburu Takjil di Yogyakarta
-
Expert RAW Samsung Galaxy S25 Series Bikin Foto Ngabuburit Makin Epic, Ini Cara Pakainya
-
Kapan Nuzulul Quran 2025? Berikut Amalan yang Bisa Dikerjakan
-
Patrick Kluivert Tahu Cara Bikin Pemain yang Puasa Ramadhan Gacor saat Lawan Australia dan Bahrain
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta