SuaraSulsel.id - Hari Jadi Kabupaten Bone diperingati setiap tanggal 28 Maret setiap tahunnya. Banyak prosesi adat yang dilakukan untuk mengawali perayaan hari jadi.
Salah satunya keterlibatan para Bissu dalam melakukan ritual adat. Bissu bisa dianggap punya kemampuan spritual. Bisa pula menjadi sandro atau dukun untuk mengobati orang sakit.
Setiap tahun, para Bissu ini yang akan menggelar ritual adat. Sebelum upacara hari jadi Kabupaten Bone dilakukan. Diantaranya, Malleke' Toja atau pengambilan air sumur yang dikeramatkan.
Air diambil Bissu dari tujuh sumur kerajaan. Air itu digunakan sebagai pelengkap pada prosesi ritual adat lain bernama Mattompang.
Mattompang Arajang atau biasa juga disebut Masossoro Arajang adalah ritual adat yang wajib dilaksanakan pada hari jadi Bone.
Ritual ini hanya bisa dilakukan oleh para Bissu atas restu sang raja atau Mangkau di dalam ruangan khusus penyimpanan Arajang tersebut.
Pua Matowa, pemimpin para Bissu mengatakan upacara ini sakral. Karena menyucikan benda-benda pusaka kerajaan.
"Benda itu punya nilai magis. Sangat dihormati. Tidak sembarang yang bisa sentuh," katanya saat dikonfirmasi, Senin, 28 Maret 2022.
Pua Matowa mengatakan, benda-benda itu ada yang berbentuk payung, pusaka, tombak, dan senjata adat. Dulunya, benda-benda ini digunakan oleh para raja.
Baca Juga: Sony Putra Samapta Buronan Korupsi Pembangunan Rumah Sakit Tenriawaru Kabupaten Bone Ditangkap
"Sangat dihormati dan disimpan di tempat khusus," tambahnya.
Setiap habis digunakan, benda itu wajib dibersihkan atau disucikan kembali. Disinilah peran Bissu sesungguhnya, karena hanya mereka yang bisa melakukannya.
Namun, hari jadi Kabupaten Bone tahun ini, para Bissu tidak lagi dilibatkan. Pua mengaku kecewa.
Ia menjelaskan, awalnya mereka diminta untuk terlibat pada hari jadi tersebut. Namun, dengan syarat.
Pemkab Bone meminta ada prosesi adat seperti biasanya yang tidak akan melibatkan mereka, tanpa alasan yang jelas. Para Bissu pun menolak karena baru tahun ini ritual itu ditiadakan.
Kata Pua, setiap pagelaran upacara hari jadi dari tahun ke tahun, secara turun temurun sudah dilakukan oleh para Bissu. Jika ini dihilangkan, maka akan menciderai adat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dulu Dipenjara, Sekarang Jadi Juragan Kosmetik Ilegal! Influencer Ini Kembali Berulah
-
Mamuju Diterjang Banjir! BPBD Sulbar Siagakan Tim Reaksi Cepat
-
Polisi Makassar Dipecat Tidak Hormat! Ketahuan Lakukan Ini...
-
Apa Itu Fenomena MJO? BMKG Minta Warga Waspada
-
Wanita Berinisial KK Jadi Tersangka Baru Korupsi Kredit Bank BUMN