SuaraSulsel.id - Kampung Cerekang terletak di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Daerah ini bisa dijangkau dengan menempuh perjalanan darat, 11 jam dari Kota Makassar.
Masyarakat di kampung Cerekang masih memegang teguh adat dan tradisinya sejak dulu. Ada satu tradisi yang masih dijalankan hingga kini.
Yakni pantangan memakan pisang kepok. Pisang yang sering dibuat kuliner seperti pisang goreng atau kolak manis.
Dalam bahasa daerah di sana, pisang Kepok disebut juga Loka Manurung. Jenis pisang yang dianggap suci. Tidak untuk dikonsumsi.
"Ini tradisi turun temurun. Tidak boleh dilanggar," kata Prof Andi Ima Kesuma IC Opu Da Tenriawaru, guru besar Universitas Negeri Makassar.
Prof Ima adalah keturunan masyarakat adat Cerekang. Di tempat ini nenek buyutnya lahir.
Ima mengaku keluarganya masih merawat dan menaati tradisi yang telah berusia ribuan tahun tersebut. Pamali atau tidak bagus untuk memakan pisang kepok.
Terlepas dari masalah mitos, masyarakat di sana yakin Cerekang adalah tempat pertama Batara Guru memijakkan kakinya, ketika turun dari Boting Langi' atau langit.
Sesuai mitologi, Batara Guru merupakan dewa yang merajai kahyangan. Kisah sejarah manusia Bugis pertama yang ditulis apik dalam sastra I Laga Ligo.
Baca Juga: Persoalan Masyarakat Adat Sulawesi Selatan Diangkat Dalam Film Selimut Kabut Rongkong
"Sifat Batara guru yang mengajarkan keseimbangan duniawi. Ini yang tetap dilestarikan oleh para keturunan Cerekang," tambah pakar antropologi itu.
Ima mengaku asal-usul masyarakat Cerekang berasal dari tanah liat berbentuk manusia yang ditempeli Loka Manurung. Kemudian menyatu lalu diberikan nyawa dan roh.
Sehingga para keturunan Cerekang percaya mengonsumsi Loka Manurung sama saja dengan tindakan kanibalisme. Memakan diri sendiri.
"Asal usul kami berasal dari tanah liat yang berbentuk manusia dan Loka Manurung menempel di tanah yang berbentuk seperti manusia," katanya.
Sebagian masyarakat di sana percaya, Loka Manurung sejenis buah khuldi yang sebutkan dalam Alquran. Hingga kini tidak ada yang mengetahui bentuk dan rupa dari buah yang membuat Adam dan Hawa itu diturunkan ke bumi.
Ima mengatakan bukan hanya keturunan Cerekang yang pantang mengonsumsi Loka manurung. Pantangan juga berlaku bagi siapa pun yang menikahi keturunan asal kampung ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
25 Perusahaan Tambang di Sultra Tetap Beroperasi Meski Izin Dicabut
-
25.000 Hektar untuk Ormas! Ini Skema Pembagian Lahan Tambang Terbaru dari Pemerintah
-
[CEK FAKTA] Aturan IMEI Disamakan Dengan Balik Nama Kendaraan
-
Gunung Ibu Erupsi Malam Ini! Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter Sembur ke Udara
-
WTP Bukan Jaminan! Kritik Pedas Zona C Unhas untuk Calon Rektor 2026-2030