SuaraSulsel.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah mendorong para pendakwah atau dai yang ada di daerah, agar berperan meningkatkan kecintaan para milenial atau generasi muda terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dalam Islam, cinta terhadap Tanah Air adalah bagian dari iman," kata Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Sulteng Prof Sagaf S Pettalongi, Minggu 13 Maret 2022.
Prof Sagaf mengatakan generasi muda menjadi harapan bangsa dalam menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara, menjaga harkat dan martabat bangsa di masa mendatang.
Karena itu, Prof Sagaf yang juga Guru Besar sekaligus Rektor UIN Datokarama Palu itu menilai, generasi muda harus diberikan pemahaman dan penguatan tentang makna dan substansi dari Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI.
Serta tujuan bernegara, agar mereka memahami secara seksama, antara lain menyangkut dengan cita-cita untuk memerdekakan kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
"Hal ini harus ditanamkan kepada generasi muda. Agar mereka sebagai penerus bangsa memahami dan memperjuangkan semangat bernegara," ungkapnya.
Hal itu, sebut Sagaf, harus dilakukan dengan membangun kerja sama multi pihak mulai dari unsur pemerintah hingga unsur tokoh agama.
"Merawat, menjaga dan memperjuangkan kedaulatan negara ini, menjadi tanggung jawab semua elemen yang ada di dalamnya. Olehnya, harus ada kerja sama dan kesadaran bersama," ujarnya.
Penceramah, kata Prof Sagaf, sebagai panutan umat dan tokoh di masyarakat juga bertanggung jawab dalam membangun kecintaan generasi muda terhadap NKRI.
Baca Juga: Label Halal yang Baru Diributkan Netizen, Disebut Mirip Wayang dan Terkesan Jawa Sentris
Oleh karena itu, dalam dakwah penceramah di semua agama perlu memberikan motivasi dan pencerahan kepada umat tentang pentingnya menjaga kedaulatan NKRI.
Di samping itu, simbol-simbol kenegaraan yang telah dicetus oleh para pendahulu, perlu disosialisasikan atau disampaikan dengan seksama untuk dipahami secara oleh para generasi muda belakangan ini.
"Seperti bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah simbol-simbol negara yang patut dipahami dan dijunjung tinggi oleh semua warga negara terutama para generasi muda," katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, hal ini harus ada kerja sama yang baik, pemerintah, TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda harus bersatu dan bekerja sama.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan, penceramah perlu menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme.
Dengan demikian, ujarnya, keutuhan NKRI tetap terjaga sehingga umat bisa menjalankan ibadahnya dengan khusuk dan tenang sebagai kewajiban pada Allah SWT.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM