SuaraSulsel.id - Korban kekerasan dalam rumah tangga, M (27) kembali diteror. Pelaku FH (28), yang tak lain adalah suaminya disebut mendatangi Rumah Aman Pemprov Sulsel dan mengamuk.
"Ada orang asing yang diduga pelaku (kekerasan) datang tadi malam. Nanti ada (kasus) baru turun Satpol PP," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Pemprov Sulsel, Fitriah Zainuddin saat ditemui, Kamis, 24 Februari 2022.
Fitria mengatakan sebenarnya pihaknya sudah meminta pengawalan ke Satpol PP. Sejak tanggal 16 Februari 2022. Namun baru disetujui oleh Kasatpol PP Pemprov Sulsel setelah kasus ini viral.
Ia meminta agar ada pengawalan oleh Satpol PP selama 24 jam. Apalagi rumah tersebut tidak pernah dikawal khusus selama ini.
"Sebenarnya dari tanggal 16 Februari kita minta pengawalan, cuma Kasatpol PP baru keluarkan surat tugas setelah insiden ini. Kita juga sayangkan sebenarnya tidak ada pengawalan khusus di sana," ujar Fitria.
Kata Fitria, pihaknya heran Rumah Aman bisa diketahui oleh terduga pelaku. Padahal, alamat rumah tersebut dirahasiakan.
Rumah itu untuk mengamankan korban kasus kekerasan baik dalam rumah tangga ataupun kekerasan seksual. Saat ini, ada dua orang korban yang sedang dijaga di sana. Keduanya adalah korban KDRT.
Namun karena adanya teror oleh pelaku, pihaknya terpaksa mengamankan korban ke tempat lain. Apalagi korban mengaku trauma berat.
"Ndak bisa kita jawab (dia dimana). Itu privasi kita. Tujuannya bagaimana kami tetap menjaga korban dan memulihkan traumanya," tambahnya.
Baca Juga: Pemerhati Budaya Sulsel Resah, Banyak Konten Media Sosial Tidak Mendidik Menggunakan Bahasa Daerah
Sebelumnya, teror terhadap Rumah Aman milik DPPPA Pemprov Sulsel juga pernah terjadi. Salah satu pekerja sosial di sana bahkan dianiaya.
Pelaku berinisial FA (47) membuntuti istrinya, SZ (38) yang dijemput oleh pekerja sosial di rumah tersebut. Hingga akhirnya terjadilah intimidasi dan penganiayaan oleh pelaku di rumah tersebut.
M maupun SZ sudah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar. Sayang, kasusnya lamban ditangani.
Belakangan diduga pelaku ternyata punya bekingan petinggi Polri. Sehingga penyidik tidak bisa memproses laporan korban.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Maher Zain dan Harris J Siap Guncang Makassar dalam BSI Maher Zain Live in Concert 2025
-
Kabel Internet Bawah Laut Putus Akibat 'Gunung Api Tersembunyi', Koneksi Indonesia Timur Terancam
-
Gus Elham Viral, Menteri Agama: Tindakan Bertentangan Moralitas Musuh Bersama
-
Alasan Sebenarnya Dua Guru ASN Luwu Utara Dipecat Tidak Hormat, Ternyata Kasus Hukum Ini!
-
Gelombang Kelvin 'Ngamuk' di Sulsel, Warga Pesisir Mesti Waspada!