Asrianto menyebut penumpang Teman Bus meningkat saat akhir pekan, meskipun diakui penumpang tetap selalu ada di hari-hari yang lain.
"Banyak sekali kalau Sabtu, apalagi Hari Minggu. Bahkan berdesak-desakan," katanya.
Sejumlah peraturan selama di atas bus juga menjadi perhatian, seperti tidak boleh makan dan minum, termasuk mengkonsumsi permen.
Asrianto mengemukakan dirinya belum mendapati hambatan selama menjadi juru mudi "Teman Bus" dan berharap pekerjaannya tetap lancar di tengah sulitnya ekonomi yang ia rasakan sejak pandemi COVID-19.
Kurangi kepadatan jalan
Kehadiran Trans Maminasata menargetkan pemilik kendaraan pribadi yang jika memanfaatkan "Teman Bus" maka dipastikan akan mengurangi kepadatan penggunaan jalan.
"Ini akan berdampak pula pada pengurangan emisi karbon," ujar Kepala UPT Transportasi Mamminasata Prayudi Syamsibar.
Ia mengemukakan bahwa Teman Bus akan memberi peningkatan kualitas hidup karena dengan menjadi pilihan moda transportasi, maka jalanan akan lebih renggang dan polusi udara tentu semakin menurun.
Manfaat "Teman Bus" menurut Yudi kian dirasakan masyarakat, hal itu ditunjukkan dengan banyaknya protes khususnya dari kalangan perempuan karena pengoperasiannya sempat dihentikan sementara waktu.
Baca Juga: 5 Kafe Bernuansa Alam di Sulawesi Selatan, Nyaman Dikunjungi Saat Akhir Pekan
"Selama ini pemerintah mengeluarkan subsidi hanya untuk masyarakat tertentu. Teman Bus ini berbeda, manfaatnya bisa dirasakan semua kalangan, khususnya bagi kaum disabilitas. Layanan ini banyak manfaatnya ke masyarakat," urai dia.
Pada pengoperasiannya, "Teman Bus" disiapkan untuk empat koridor dengan rute masing-masing yakni koridor 1 dengan rute Terminal Malengkeri - Jalan Metro Tanjung Bunga, koridor 2 Bandara sultan Hasanuddin - Mall Panakkukang, koridor 3 Kampus 2 PNUP- Kampus 2 PIP dan koridor 4 Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar - UIN Samata Gowa.
Yudi menyebut pengadaan 87 unit bus ini menelan anggaran sekitar Rp15 miliar. Pulihan bus ini telah disebar dengan masing-masing 22 unit pada setiap koridor. Maka dimungkinkan untuk penambahan dua koridor lagi di tahun 2022.
"Tentu tujuannya ada yang ke wisata domestik, cuma sekarang kita jangkau dulu wilayah dengan mobilitas tinggi seperti mall, bandara dan lainnya. Ini dulu yang coba kita jalani," ujarnya.
Pengadaan Program "Teman Bus" ini merupakan pemenuhan kewajiban pemerintah dalam menghadirkan layanan dasar, bahwa transportasi massa itu sesuai dengan amanat undang-undang lalu lintas dan pemerintah daerah wajib menyediakan transportasi massa untuk warganya.
Selain itu, "Teman Bus" hadir untuk memberikan pilihan ke masyarakat, mode transportasi apa lagi yang ada dengan berbagai keuntungan dan manfaat penggunaannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
-
Kapan Pemain Timnas Indonesia Berkumpul Hadapi FIFA Matchday? Ini Jadwalnya
-
Drama Korupsi Haji: Kronologi Gus Yaqut dari Diperiksa KPK Sampai Muncul HP Misterius
Terkini
-
Apa Itu Bintang Mahaputra Adipurna? Diberikan Prabowo ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman
-
Detik-Detik Imam Salat Subuh Ditikam di Masjid Baiturrahman Morowali Terekam CCTV
-
Proyek Gedung Fakultas Hukum Unhas Makan Korban
-
Pejabat Pemprov Sulsel Diperiksa Dugaan Korupsi Alsintan di Soppeng
-
Gubernur Sulsel Serahkan Rp13,5 M untuk Revitalisasi Stadion Turatea dan Infrastruktur Jeneponto