SuaraSulsel.id - Pejabat Pemkot Bitung inisial RK terpantau berada di Kantor Cabang Bank SulutGo Kota Bitung. Melakukan transaksi. Padahal sehari sebelumnya, hasil swab menyatakan pejabat tersebut reaktif. Sehingga diwajibkan melakukan isolasi mandiri.
Mengutip BeritaManado.com -- jaringan Suara.com, RK tidak membantah jika dirinya dinyatakan reaktif. Serta baru usai melakukan transaksi di Kantor Cabang Bank SulutGo. RK adalah salah satu Kepala Bagian di Pemkot Bitung.
“Memang saya reaktif, tapi karena kepepet makanya saya tetap paksakan ke Bank,” kata RK.
RK mengaku dirinya harus segera membayar biaya acara ulang tahun dan lupa jika hari itu (Rabu,red) adalah hari yang disepakati untuk melunasinya.
Baca Juga: Jangan Lengah! Meski Gejala Omicron Lebih Ringan, Tetap Sama Bahayanya Bagi Lansia Dan Komorbid
“Saya tetap mematuhi protokol kesehatan saat berada di Bank SulutGo dan saya hanya dinyatakan reaktif, belum ada hasil lab yang menyatakan positif,” katanya.
Kedatangan RK ke Kantor Cabang Bank SulutGo dibenarkan Branch Manager Bank SulutGo Kota Bitung, Syane Tilaar.
Setelah mengecek CCTV, Syane menyatakan RK datang di saat suasana Bank dalam keadaan sepi dan tetap mengikuti protokol pencegahan COVID-19.
“Dari CCTV kami mlihat dia (RK,red) tetap melakukan protokol pencegahan COVID-19, apalagi saat dia datang antrian di bank sangat sedikit,” kata Syane.
Protokol yang dimaksudnya Syane adalah, sebelum masuk kantor, RK mengambil cairan pembersih tangan kemudian di pintu masuk security melakukan pengukuran suhu tubuh.
Baca Juga: Cegah Komplikasi Covid-19 Pada Anak, IDAI Minta Orangtua Ajarkan Protokol Kesehatan
“Saat mengantri, RK juga duduk sesuai dengan posisi yang ditentukan yakni menjaga jarak,” katanya.
Sementara itu, Asisten I, Julius Ondang mengaku kaget mendapat informasi terkait RK yang kedapatan berkeliaran di ruang publik dan tidak melakukan isolasi mandiri.
“Kalau itu benar, sangat disayangkan karena RK harusnya jadi panutan di tengah gencar-gencarnya Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota berupaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19,” kata Julius.
Julius berjanji akan langsung mencari informasi dan mengklarifikasi ke RK apakah betul masih berkeliaran di ruang publik kendati hasil swab reaktif.
“Saya akan cek dan yang jelas jika terbukti akan diberikan sanksi. Karena ini tergolong tindakan yang tidak bisa ditolerir, membahayakan keselamatan rakyat,” katanya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Sukses Digelar, Kompetisi Dahua Technology Indonesia Tingkatkan Kualitas Installer CCTV
-
Prioritaskan Keamanan Suporter Timnas Indonesia, Stadion GBK Tambah CCTV
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis