SuaraSulsel.id - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Dedy Permadi membagi pendapatnya, terkait tantangan yang dihadapi media era ini. Menyusul Hari Pers Nasional (HPN) di tanggal 9 Februari 2022.
Kepada ANTARA, Dedy mengatakan persaingan usaha di era digital menjadi salah satu tantangan utama, terlebih pandemi COVID-19 yang semakin mendorong penggunaan platform media digital seperti media sosial.
"Sebagai akibat dari pandemi Covid-19 mulai terjadi pergeseran gap antara media tradisional dengan media digital. Hal tersebut didorong oleh peningkatan penggunaan platform media digital, terutama oleh generasi milenial dan gen Z," kata Dedy, Minggu 6 Februari 2022.
Ia memaparkan laporan dari e-Marketer dan Insider Intelligence tahun 2020, bahwa sejak pandemi Covid-19, sebanyak 50 persen milenial dan gen Z menghabiskan waktu lebih banyak di Youtube, 47 persen menghabiskan waktu di Facebook, dan 34 persen menghabiskan waktu di Instagram.
Baca Juga: Rizky Billar Blak-blakan Soal Anaknya Lahir Secara Prematur Hingga Alami Kerugian Kerena...
"Tren konsumsi media digital ini diperkirakan akan terus meningkat, bahkan setelah pandemi mereda," kata Dedy.
Lebih lanjut, Dedy mengatakan kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap akses informasi yang cepat dan gratis terus meningkat seiring dengan adanya digitalisasi.
"Hal ini dapat dilihat dari jumlah pembaca media online sebanyak 6 juta pembaca yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan pembaca media cetak sebanyak 4,5 juta pembaca, menurut laporan Nielsen pada 2020," kata dia.
Ada pun survei yang dilakukan oleh Katadata Insight dan Kementerian Kominfo pada tahun 2020 lalu juga memperlihatkan dominasi media sosial sebagai kanal informasi yang paling dipercayai masyarakat.
"Sekitar 20,3 persen menyatakan media sosial sebagai kanal informasi terpercaya, bahkan lebih dipercaya daripada situs pemerintah," ujar Dedy.
Di masa pandemi, Dedy juga menyoroti kebutuhan untuk meliput berita secara langsung di lapangan membuat pekerjaan jurnalistik memiliki risiko keterpaparan COVID-19 yang tinggi.
Selain risiko keterpaparan COVID-19 dan persaingan usaha di era digital, Dedy mengatakan independensi jurnalis menjadi tantangan tersendiri di era informatika.
"Peran dan kehadiran jurnalis merupakan pilar penting dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia yang saat ini sudah mencapai point of no return," kata Dedy.
"Kebebasan berekspresi dan kebebasan berpendapat yang selalu dikedepankan dalam kegiatan jurnalisme menjadi elemen penting dalam era demokrasi saat ini dengan tetap menjaga kualitas pers yang baik," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Dedy memastikan bahwa pemerintah terus mendukung independensi jurnalisme, dan pelaksanaan hak-hak dasar individual.
"Pemerintah juga memahami bahwa independensi jurnalisme kini turut terpengaruh oleh faktor teknologi yang mengatur interaksi antara audiens dengan sumber berita," tambah dia.
Berita Terkait
-
Perilaku Konsumtif, Fenomena Latte Factor dan Efek terhadap Keuangan Gen Z
-
17 Tahun Itu Bikin Pusing: Inspirasi Menjadi Gen Z Tangguh Pantang Menyerah
-
Penghasilan YouTube Tasya Farasya, Pantas Mampu Gelar Pesta Mewah untuk Ulang Tahun Dua Anaknya
-
Yamaha Sapa Gen Z di Jakarta Lewat Produk Fazzio Hybrid
-
6 Fakta Petani Milenial Dapat Gaji Rp10 Juta
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
Terkini
-
Beda Perlakuan Unhas ke Dosen Pelaku Pelecehan Seksual dan Mahasiswa Pesta Miras
-
Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!