SuaraSulsel.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa potensi hasil laut dari Maluku yang berada di zona 3 mencapai 3,9 juta ton dengan nilai mencapai sebesar Rp117 triliun.
"Potensinya (Provinsi Maluku) sangat besar, jadi kalau dihitung dari ikan yang diperbolehkan untuk diambil itu kira-kira nilainya Rp117 triliun," ungkap Sakti pada Forum Bisnis dan Investor yang digelar Pemprov Maluku di Makassar, Sulsel, Sabtu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota membagi perairan Indonesia ke dalam 6 zona, salah satunya ialah zona 3 yang terdiri dari 9 provinsi.
Adapun 9 provinsi tersebut yakni Maluku, sebagian Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur.
"Ini akan mendukung Maluku menjadi lumbung ikan nasional. Saya berharap Rp117 triliun potensi perikanan ini benar-benar dilaksanakan di wilayah tersebut, jadi Maluku nanti menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari sektor tenaga kerja dan lainnya," urai Sakti.
Ia mengemukakan dengan potensi laut yang besar tersebut, KKP telah membagi kuota ikan yang disiapkan bagi para investor hingga nelayan lokal.
Kuota ikan yang akan diberikan kepada investor dalam dan luar negeri yaitu 2,6 juta ton per tahun dan untuk nelayan lokal yakni 268.800 ton per tahun.
Pada zona 3 terdapat wilayah yang dikhususkan bagi nelayan tradisional sebagai zona penangkapan ikan terbatas. KKP memberikan kuota kepada nelayan lokal sebesar 168.700 ton per tahun.
"Kuota hanya akan diberikan kepada nelayan, jadi pada perairan ini ikan-ikannya hanya bisa diambil oleh nelayan tradisional, investor tidak bisa masuk karena bisa saja menggunakan kapal besar sementara daerah itu untuk ikan beranak pinak," urainya.
Baca Juga: Brimobda Maluku dapat Penghargaan dari Dankor Brimob
Sakti menyebut bahwa pasar dunia dalam sektor perikanan dan kelautan tahun 2020 mencapai 150 miliar dollar Amerika, sementara nilai ekspor hasil perikanan Indonesia baru mencapai 5,2 miliar dollar Amerika, atau 3,5 persen dari pangsa pasar.
"Maka ini merupakan tantangan dan peluang yang dinilai Sakti harus segera diisi produk perikanan Indonesia," katanya.
Sementara pada Kawasan Timur Indonesia memiliki potensi besar. Adapun komoditas bernilai ekonomis yang dapat kita kembangkan seperti udang, tuna, tongkol, cakalang, cumi, gurita, kepiting rajungan, lobster dan rumput laut. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel