SuaraSulsel.id - Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat di Sulawesi Selatan. Mengungkapkan rasa syukur untuk panen yang berlimpah. Tidak hanya lewat upacara yang bersifat spiritual keagamaan, tapi juga dengan kesenian tradisional.
Pada suku Toraja, ada kesenian tradisional yang digelar setiap tahun. Untuk mengucap syukur atas hasil pertanian. Namanya Sila'pakki dan Sisemba. Keduanya sama-sama unjuk kekuatan.
Bedanya, Sila'pakki menggunakan lidi atau rotan yang dianyam.
Secara umum, Sila'pakki dan Sisemba' tidak dilakukan oleh seluruh masyarakat Toraja. Hanya di daerah tertentu saja.
Baca Juga: Anak SD Hanyut Terbawa Arus Sungai di Toraja Utara Ditemukan
Untuk Sila'pakki, hanya digelar di satu kampung, di Toraja Utara. Tepatnya di Kecamatan Baruppu'.
Masyarakat yang didominasi oleh pria dewasa akan dibagi ke dalam dua kelompok. Mereka kemudian akan saling pukul.
Sementara perempuan dan anak-anak dibawah umur dilarang ikut.
Walau ini hanya untuk sekadar bersenang-senang, namun tak sedikit juga yang terlihat emosi. Akibatnya, tradisi ini mulai memudar seiring berjalannya waktu.
Beda lagi dengan Sisemba'. Masyarakat bertarung tanpa senjata, tetapi menggunakan kaki untuk baku tendang.
Baca Juga: Ikut Gebyar Vaksinasi, Warga Toraja Dapat Hadiah 1 Unit Mobil
Meski hanya permainan, aksi tendangan yang dilakukan memakai tenaga sekuat-kuatnya. Peserta pun akan merasakan sakit jika terkena tendangan. Bahkan ada yang terluka.
Sisemba' juga banyak variasinya. Mulai dari satu lawan satu, ada yang duet, dan tim. Jika ada yang terjatuh, maka dinyatakan kalah.
Digelar Setiap Tahun
Sila'pakki dan Sisemba' hanya digelar setahun sekali. Jika ingin melihat langsung tradisi ini, kalian bisa datang pada musim panen di bulan Desember dan Januari seperti sekarang ini.
Pada Sabtu, 20 Januari 2022, pagelaran Sila'pakki sedang digelar di Baruppu. Ini baru pertama kalinya digelar setelah menghilang beberapa tahun terakhir.
Masyarakat awam menganggap Sila'pakki dan Sisemba ini hanya sekadar acara syukuran, tradisi atau hiburan semata. Padahal nilai yang terkandung di dalamnya mempunyai esensi yang jauh lebih penting dari sekadar permainan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
-
5 Rekomendasi HP Kamera 200 MP Mulai Rp3 Jutaan, Gambar Tajam Detail Luar Biasa
-
5 HP Murah Kamera 108 MP, Harga Mulai Rp1 Jutaan Hasil Foto Tak Ada Lawan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
Terkini
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa
-
Sosok Jusuf Manggabarani: Jenderal Berani Melawan Preman, Tolak Pangkat, dan Selamatkan TVRI
-
Tarif Impor AS Bikin Industri Terpuruk, Pengusaha: Kami Jadi Korban Eksperimen