SuaraSulsel.id - Monumen Kapsul Waktu atau biasa disebut Markas Avengers di Kabupaten Merauke, Papua, mulai tidak terawat. Monumen berisi impian anak-anak nusantara untuk 75 tahun mendatang.
Kapsul yang berisikan catatan harapan anak Indonesia itu diresmikan 16 November 2018 oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, monumen berdiri di daerah yang berbatasan dengan negara Papua Nugini. Kini temboknya mulai pudar.
Sejumlah fasilitas seperti tong sampah, tempat duduk mulai kusam. Bahkan sejumlah alat penerangan mulai rusak. Terlihat tidak terawat.
Baca Juga: Erick Thohir Butuh Avengers untuk Selamatkan Ekonomi Dunia
Masyarakat juga mengeluh, karena tidak bebas masuk ke area Monumen Kapsul Waktu. Masyarakat Merauke hanya bisa menikmati dari luar pagar monumen.
Tentu saja kondisi ini sangat disayangkan oleh masyarakat Merauke. Seperti kekecewaan dua warga Merauke bernama David dan Hirinimus yang pernah mengagumi Monumen Kapsul Waktu.
David mengaku antusias saat pembangunan dan peresmian monumen kapsul tersebut. Namun berjalannya waktu, monumen tersebut tidak dapat dinikmati masyarakat setempat.
“Dari awal kita sangat antusias dengan pembangunan itu, namun berjalanya waktu masyarakat belum sepenuhnya menikmati monumen itu, karena tidak bebas masuk,” aku David.
Senada dikeluhkan Hirinimus yang menilai Monumen Kapsul Waktu terkesan tidak terawat, bahkan tertutup untuk umum. Ia berharap Pemerintah daerah dapat mengelola kawasan wisata Kapsul Waktu dengan baik, sehingga menjadi ikon Kabupaten Merauke
Baca Juga: Urutan Film Spider-Man di MCU, dari Awal hingga Spider-Man: No Way Home
“Sejak awal dibangun kami berharap tempat sejarah ini bisa dijadikan alun-alun kota, namun nyatanya belum dibuka secara umum. Sangat disayangkan jika tempat seluas ini tidak dikelola dengan baik,” ujarnya.
Koordinator Kebersihan Monumen Kapsul Waktu, Oftasius Rembe mengaku, pemeliharaan Kapsul Waktu terus dilakukan. Namun, pemeliharaan hanya sebatas merapikan rumput.
Untuk pemeliharaan rutin, ungkap Oftasius, melibatkan 8 orang tenaga harian dengan upah sebesar Rp 1,7 juta per orang. “Honor tenaga harian ini dikeluarkan dari Bagian Umum Setda Kabupaten Merauke,” kata Oftasius.
Berita Terkait
-
Fakta di Balik Cosplayer Hantu Hingga Superhero Avengers Kocar Kacir Dikejar Petugas
-
Mempelajari Dunia Politikus Bersama Buku Sam Houston and the Alamo Avengers
-
Usai Endgame, Russo Brothers Resmi Terpilih Jadi Sutradara Film Avengers 5 dan 6
-
5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Doctor Doom, Peran Baru Downey Jr di MCU
-
Resmi Comeback ke Dunia MCU, Robert Downey Jr. Bakal Perankan Doctor Doom
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024