Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 13 Januari 2022 | 07:55 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meresmikan Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (16/11/2018) [SuaraSulsel.id/Biro Pers Kepresidenan]

SuaraSulsel.id - Monumen Kapsul Waktu atau biasa disebut Markas Avengers di Kabupaten Merauke, Papua, mulai tidak terawat. Monumen berisi impian anak-anak nusantara untuk 75 tahun mendatang.

Kapsul yang berisikan catatan harapan anak Indonesia itu diresmikan 16 November 2018 oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, monumen berdiri di daerah yang berbatasan dengan negara Papua Nugini. Kini temboknya mulai pudar.

Sejumlah fasilitas seperti tong sampah, tempat duduk mulai kusam. Bahkan sejumlah alat penerangan mulai rusak. Terlihat tidak terawat.

Baca Juga: Erick Thohir Butuh Avengers untuk Selamatkan Ekonomi Dunia

Masyarakat juga mengeluh, karena tidak bebas masuk ke area Monumen Kapsul Waktu. Masyarakat Merauke hanya bisa menikmati dari luar pagar monumen.

Tentu saja kondisi ini sangat disayangkan oleh masyarakat Merauke. Seperti kekecewaan dua warga Merauke bernama David dan Hirinimus yang pernah mengagumi Monumen Kapsul Waktu.

David mengaku antusias saat pembangunan dan peresmian monumen kapsul tersebut. Namun berjalannya waktu, monumen tersebut tidak dapat dinikmati masyarakat setempat.

“Dari awal kita sangat antusias dengan pembangunan itu, namun berjalanya waktu masyarakat belum sepenuhnya menikmati monumen itu, karena tidak bebas masuk,” aku David.

Senada dikeluhkan Hirinimus yang menilai Monumen Kapsul Waktu terkesan tidak terawat, bahkan tertutup untuk umum. Ia berharap Pemerintah daerah dapat mengelola kawasan wisata Kapsul Waktu dengan baik, sehingga menjadi ikon Kabupaten Merauke

Baca Juga: Urutan Film Spider-Man di MCU, dari Awal hingga Spider-Man: No Way Home

“Sejak awal dibangun kami berharap tempat sejarah ini bisa dijadikan alun-alun kota, namun nyatanya belum dibuka secara umum. Sangat disayangkan jika tempat seluas ini tidak dikelola dengan baik,” ujarnya.

Koordinator Kebersihan Monumen Kapsul Waktu, Oftasius Rembe mengaku, pemeliharaan Kapsul Waktu terus dilakukan. Namun, pemeliharaan hanya sebatas merapikan rumput.

Untuk pemeliharaan rutin, ungkap Oftasius, melibatkan 8 orang tenaga harian dengan upah sebesar Rp 1,7 juta per orang. “Honor tenaga harian ini dikeluarkan dari Bagian Umum Setda Kabupaten Merauke,” kata Oftasius.

Load More