SuaraSulsel.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mempermudah perizinan bagi pelaku UMKM. Untuk berbadan hukum dan mendapatkan berbagai sertifikasi dari lembaga terkait. Untuk meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing dan berkembang.
"Dari sisi perizinan sekarang pun UMKM kita banyak informal, tidak punya badan hukum. Sekarang kita permudah yang mikro hanya perlu ada nomor induk perusahaan dan sekarang untuk mendapatkan ini gampang lewat aplikasi digital. Kalau mau bikin PT perorangan juga sekarang gampang sekali atau mau bikin koperasi juga sekarang gampang. Dulu kan harus 20 orang sekarang 9 orang," kata Menkop UKM Teten Masduki dalam program Antara Ngobrol Bareng, Rabu 12 Januari 2022.
Teten menegaskan bahwa kelembagaan atau badan hukum bagi UMKM dinilai sangat penting. Agar usaha tersebut bisa memiliki kesempatan dan peluang yang luas untuk mengembangkan bisnisnya.
Teten mencontohkan, UMKM yang sudah berbadan hukum bisa menangkap peluang bisnis dan kerja sama dengan pihak lain. Selain itu juga bisa mengakses pembiayaan dari perbankan.
Menkop UKM juga menekankan pentingnya mendapatkan sertifikasi bagi produk UMKM. Contohnya sertifikat halal dari MUI, termasuk juga izin edar dari Badan POM bagi produk makanan minuman dan obat-obatan.
"Nanti untuk mendapatkan izin edar dari BPOM itu sangat penting produk makanan minuman termasuk herbal, di mana banyak sekali UMKM bergerak di sektor ini, dan juga sertifikasi halal. Bahkan kita juga sekarang akan mendampingi UMKM yang masuk ke pasar global untuk mendapatkan sertifikasi yang diminta oleh pasar luar negeri," kata Teten.
Teten mengatakan saat ini UMKM Indonesia mulai "reborn" atau pulih dari krisis ekonomi yang terjadi pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Teten menyebut hal tersebut terlihat dari indikator kredit perbankan yang lebih banyak disalurkan untuk UMKM.
Menkop UKM mengatakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan sebanyak Rp285 triliun dari sebelumnya Rp190 triliun pada 2021 terserap dengan baik oleh UMKM. Selain itu, penurunan omzet UMKM yang menjalankan usahanya via luring sudah mulai mengecil yang sebelumnya menurun 80 persen kini menjadi menurun 30 persen dibandingkan omzet sebelum pandemi. (Antara)
Baca Juga: Geger Nasabah Pria Tarik Jilbab Pegawai Koperasi di Karanganyar, Ini Kronologinya
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
1.345 Rumah Warga Terdampak Banjir di Tolitoli
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 600 Penerima Manfaat di Sulawesi dan Maluku
-
Eks Jaksa KPK Dilantik Jadi Kabag Hukum Pemkot Makassar
-
Pembunuh Shinzo Abe Mengaku Bersalah: Dendam Gereja Unifikasi Terungkap!
-
Kurangi Krisis Air: Perusahaan Ini Ubah Air Laut Jadi Air Bersih