Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 09 Januari 2022 | 09:17 WIB
Warga antre beli BBM di salah satu tempat penjualan. BBM dituang ke dalam tangki motor menggunakan ember hitam [Kabarpapua.co]

SuaraSulsel.id - Penelusuran Pertamina MOR VIII Wilayah Papua Maluku di Tolikara, menemukan harga BBM di tingkat pengecer mencapai Rp20-Rp30 ribu per liter. BBM ini merupakan BBM industri yang dibeli dari Wamena dengan harga Rp15-20 ribu per liter.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, pada awal Desember 2021, lanjut Andi, harga BBM tingkat pengecer menembus Rp50 ribu per liter.

“Harga Rp 50 ribu itu di pasar yang dijual oleh pedagang pengecer pada awal Desember 2021 dan sebenarnya untuk mengontrol harga pedagang pengecer adalah ranah dari pihak Pemda Tolikara untuk melakukan pengaturan harga hetnya,” kata Sales Branch Manager I Pertamina Papua, Andi Reza Ramadhan, Kamis 6 Januari 2022.

Pertamina memastikan terus menyalurkan BBM ke pelosok negeri. Bahkan menambah suplai BBM dari Jayawijaya sebanyak 15 drum dengan total tambahan 3 kilo liter pasca beredarnya harga BBM di Tolikara yang mencapai Rp100 ribu per liter.

Baca Juga: Komisaris PT Pertamina Ahok Dilaporkan ke KPK, Ini Sederet Kasusnya

“Harapan kami, harga tingkat pengecer dapat menjadi normal, sehingga Pemerintah Daerah setempat dapat mengatur kondisi di lapangan bahwasanya tidak memberatkan masyarakat yang ada, karena dari APMS/BBM satu harga,” ucapnya.

Berdasarkan hasil pengecekan di APMS Karubaga, Andi mengaku tidak menemukan penjualan BBM subsidi sebesar Rp 100 ribu per liter. Bahkan pengisian BBM di APMS untuk ojek dan kendaraan bermotor lainnya telah berjalan sesuai dengan ketentuan.

“Pertalite diharga Rp 7.850 per liter, Pertamax Rp9.200. Adapun juga dari alokasi kuota BBM di Tolikara dalam satu bulan kurang lebih 100 kilo liter pengiriman selama 2021 tidak ada kendala atau lancar,” ujar Andi.

Pembelian BBM Bersubsidi Tidak Dibatasi

Pengelola SPBU CV Citra Kasih Karubaga Tolikara, Pasmin Weya mengaku mendapat 35 kilo liter BBM bersubsidi setiap hari jika kondisi cuaca bagus. “Setiap kali BBM Subsidi masuk kami tetap melayani masyarakat seperti harga yang ditentukan Pertamina,” katanya.

Baca Juga: Tiket MotoGP Mandalika Tembus Rp 15 Juta, Ini Cara Mendapatkan: Ada Harga Lebih Murah

Dalam pelayanan, kata Pasmin, pihaknya mengutamakan tukang ojek serta masyarakat untuk bahan bakar sensor kayu. “Setiap pengambilan jatah BBM tidak dibatasi, tanpa sistem kupon. Kalau habis ya habis, sejauh ini aman-aman saja,” akunya.

Soal harga tingkat pengecer mencapai Rp50 ribu, Pasmin membenarkan. “Bulan Desember itu di luar dari yang kami kelola atau pengecer sampai harganya Rp 50 ribu, itu betul dan kalau di kami harga tetap harga biasa,” tegasnya.

Harga BBM Tingkat Pengecer Tak Terkendali

Kasat Reskrim Polres Tolikara, Iptu Muhammad Rizka mengatakan, pihaknya telah memantau setiap distribusi BBM yang masuk ke Tolikara hingga tingkat masyarakat. Bahkan, Polres Tolikara akan menindak tegas jika BBM bersubsidi tidak disalurkan dengan baik.

“Tingkat pengecer, kendala kita memang kurang koordinasi dengan dinas terkait. Bahkan, awal Desember lalu kita sempat undang Disperindag terkait melambungnya harga pengecer ini tetapi tidak datang, namun yang datang pemilik APMS,” kata Rizka.

Ia mengaku sempat komunikasi dengan pihak Pertamina menyusul kurangnya BBM di Tolikara.

“Untuk tingkat pengecer, sebenarnya yang menentukan dari pemerintah dan diharapkan pemerintah juga benar-benar memperhatikan hal ini jangan sampai ada keresahan di masyarakat dan yang utama melindungi kepentingan umum,” tuturnya.

Warga Tuang Pakai Ember

Dalam foto yang beredar, warga terlihat antre mengisi BBM ke sepeda motor. Terlihat pengendar menuang BBM ke dalam tangki motor menggunakan ember hitam. Ember yang biasa digunakan untuk mengangkat air.

Load More