SuaraSulsel.id - Humas Satgas Operasi Madago Raya Kombes Polisi Didik Supranoto menjelaskan kronologi penembakan Ahmad Panjang. Salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Ahmad Panjang dilaporkan tewas pada Selasa (4/1) setelah terkena tembakan personel satgas.
Personel satgas saat itu tengah melaksanakan ambush (penyergapan. Red).
Saat itu, tim satgas mendengar adanya suara gesekan dari semak dan ranting pohon.
Baca Juga: Jasad Ahmad Panjang Anggota MIT Poso Dievakuasi dan akan Dibawa ke Kota Palu
Setelah dicek, terlihat jelas salah satu DPO MIT Poso, yakni Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali.
"Jadi, begitu kelihatan kami langsung ambil tindakan melumpuhkan," katanya pula.
Pihak kepolisian meyakini, saat di lokasi kejadian terdapat satu DPO MIT Poso yang lain bersama Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali.
"Kemarin, diyakini bahwa mereka itu tidak bergerak sendiri. Pasti tidak mungkin si itu bergerak sendiri. Lebih dari satu orang, cuman yang satu tidak terlihat," kata Didik Supranoto.
Tidak hanya itu, Didik menambahkan bahwa saat kejadian DPO MIT Poso disinyalir tengah mencari atau menunggu kebutuhan logistik yang disuplai.
Baca Juga: Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya, Satu DPO Terduga Teroris Tewas
"Yang terlihat cuma satu orang, menjemput logistik, kemungkinan dia mengambil logistik, ngapain dia jalan-jalan kalau tidak ada kepentingan," ujarnya lagi.
Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali tewas setelah ditembak tim Satgas Madago Raya, Selasa (4/1). Hal itu dipastikan setelah keluarnya hasil autopsi yang dilakukan oleh tim DVI Polda Sulteng, Selasa malam. Ahmad Panjang tewas tertembak beberapa kali di bagian badan.
Jasad daftar DPO Poso ini dimakamkan di TPU Poboya, Kota Palu dan disaksikan keluarganya dari Sulawesi Selatan, Rabu (5/1).
Puluhan barang bukti diamankan dari DPO Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang yang tewas tertembak oleh Tim Sogili, di Desa Dolago, Kabupaten Parigi Moutong.
Selain sebuah parang dan bom, Satgas Madago Raya mengamankan barang bukti lain berupa pakaian, alat masak, bumbu dapur, senter, baterai, obat-obatan, perlengkapan kemping, korek, dan uang tunai Rp202.200. (Antara)
Berita Terkait
-
Densus 88 Ringkus 2 Terduga Teroris Negara Islam Indonesia di OKU Timur, Inisial MD dan MA
-
Pasukan Darat Iran Klaim Bunuh 4 "Teroris Israel" di Tengah Ketegangan yang Meningkat
-
Serangan di Bandara Internasional Jinnah Pakistan Sebabkan Dua Warga China Tewas, Lin Jian 'Berantas Teroris'
-
Cek Fakta: Raja Thailand Larang Rakyatnya ke Indonesia karena Banyak Teroris
-
Serangan Teroris Tewaskan 10 Polisi di Iran
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis