SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, segera menertibkan hewan ternak yang berkeliaran di tempat umum. Sebagai bagian dari rangkaian untuk mencapai target piala Adipura tahun 2023.
"Tentunya ini masih menjadi tantangan. Kami terus mencari formulasi tepat menangani dan menyelesaikan persoalan hewan ternak sapi, kambing, dan sejenisnya yang masih banyak dilepasliarkan di tempat umum. Khususnya di pinggiran kota," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, Rabu 5 Januari 2022.
Ia menjelaskan, dalam upaya penyelesaian persoalan tersebut Pemkot Palu telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat melakukan langkah penertiban.
Oleh karena itu, Pemkot Palu meminta warga setempat menggembalakan ternak dengan baik atau pun dikandangkan. Agar tidak mengganggu ketertiban umum. Khususnya pengguna jalan.
"Kalau tidak bisa digembala, maka kandangkan hewan ternak dan berikan pakan. Karena pemerintah akan melakukan razia setelah edaran kami keluarkan, oleh karenanya hal ini harus menjadi perhatian," ujar Hadianto.
Bagi ternak ditemukan berkeliaran yang mengganggu ketertiban umum, katanya, dengan terpaksa pemilik hewan tersebut diproses secara hukum, bahkan dapat diancam pidana dan denda maksimal Rp50 juta untuk pelanggaran tersebut.
Kebijakan tersebut, dalam rangka mewujudkan Palu Adipura dengan tujuan agar kota ini mandiri, aman dan nyaman, tangguh serta profesional dalam konteks pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan keagamaan.
Dikemukakannya, guna mendukung kebijakan tersebut maka Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan diminta agar mengimbau warga pemilik ternak memperhatikan rambu-rambu yang dibuat pemerintah setempat.
"Kami ingin kota ini tertib. Untuk mewujudkan itu semua tentu dibutuhkan kerja sama para pihak, termasuk masyarakat. Tujuan Adipura ini memacu semangat kita dalam menjaga kebersihan untuk kepentingan jangka panjang yang manfaatnya dapat dirasakan secara universal," papar Hadianto.
Palu sebagai ibu kota provinsi, katanya, sudah sepatutnya melakukan pembenahan dan penataan, apa lagi daerah ini tiga tahun lalu di hantam bencana alam, oleh karena itu wajah perkotaan menjadi penilaian publik sebagai representasi kemajuan Sulawesi Tengah.
"Diharapkan dengan kebijakan ini, Palu semakin tumbuh dan mampu sejajar dengan kota-kota berkembang lainnya di tanah air," kata Hadianto. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
Terkini
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan
-
PT Vale Tegaskan Tak Terlibat Rencana Markas TNI-AD di Tanamalia
-
Dasco Akan Tertibkan Yasika Aulia, Anak Anggota DPRD Sulsel yang Dijuluki 'Ratu Dapur' MBG
-
Usai Nikahi Korban Pemerkosaan, Bripda Fauzan Dipecat Sebagai Anggota Polri