SuaraSulsel.id - Haerul, Warga Kabupaten Pinrang yang pernah merancang pesawat Ultra Light. Walau hanya lulusan Sekolah dasar, keahliannya patut diapresiasi.
Namanya viral pada tahun 2019 . Ia disebut sebagai titisan Baharuddin Jusuf Habibie, mantan Presiden Indonesia yang juga pernah merancang pesawat. Haerul menjadikan sosok teknorat itu sebagai inspirasi.
Universitas Hasanuddin pun segera mewujudkan pesawat buatannya menjadi pesawat yang punya standar untuk terbang. Progresnya kini sudah 80 persen.
Sayap pesawat sudah mengepak. Bodi juga sudah kokoh. Sisa penutup mesin dan kursi yang belum terpasang.
Warnanya merah putih. Khas dengan bendera Indonesia. Pesawat itu diberi nama PPH-Unhas, singkatan dari Pendampingan Pesawat Haerul (PPH) Unhas.
Nama PPH Unhas sudah ditulis permanen di bodi pesawat. Bahkan akan dibuatkan hak paten.
Ketua Tim PPH Unhas, Prof Nasaruddin Salam mengatakan, pesawat hasil buatan Haerul lebih disempurnakan. Agar memenuhi syarat penerbangan oleh Kementerian Perhubungan.
Unhas kemudian melakukan pendampingan mulai tahun 2020. Pesawat ini dibuat dengan kerja tim. Teknik mesin dari tiga bidang, konversi energi, konstruksi, dan material bekerja sama. Ditambah lagi dari bidang elektro.
Kemudian untuk pengawasan, bentuk, keamanan, dan lain-lain diawasi oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Prof Nasaruddin optimistis pesawat ini mendapat izin terbang.
"Karena dari awal kita sudah mendapat pengawasan dari FASI, organisasi olahraga dirgantara di Indonesia yang diakui," ujarnya.
Baca Juga: Haerul Warisin Dekati Ketua DPD PDIP Lombok Timur Setelah Ditunjuk Gerindra Maju Pilbup
Pesawat ini dirancang bisa terbang antara tiga sampai lima jam atau berjarak sekitar 400 kilometer. Ketinggiannya mencapai 300 meter.
"Tapi itu bertahap," kata Nasaruddin.
Apalagi kata dia, itu hanya pesawat rekayasa. Bukan komersial. Izin terbang juga tidak akan sulit didapatkan.
Unhas juga telah mengusulkan hak paten untuk sayap dan konstruksi bodi pesawat. Jika ada pihak yang ingin menjiplaknya, maka harus seizin Unhas terlebih dahulu.
Kata Nasaruddin, pesawat itu dalam waktu dekat sudah akan diuji coba. Kemudian akan diluncurkan di Pinrang pada Februari 2022. Setelah mendapat izin dari Kementerian Perhubungan.
Rencananya, pesawat ini juga bakal diperjualbelikan. Bisa untuk kendaraan pribadi maupun untuk sektor pertanian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Prabowo Minta Perluas Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sulawesi
-
Donggala Diguncang Gempa, BMKG: Waspada Bangunan Retak
-
UNM Belum Terima Surat Penonaktifan Prof Karta Jayadi Sebagai Rektor
-
Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
-
Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK