SuaraSulsel.id - Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sering drayakan dengan makan bersama orang terkasih oleh masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Namun, timbul imbauan kepada warga Sulut untuk tetap memperhatikan menu yang di makan.
Khususnya daging yang akan dihidangkan di perayaan Nataru. Hal itu disampaikan Tokoh Masyarakat Sulut, Irjen Pol Dr Benny Mamoto.
“Tidak salah memilih daging tapi sebaiknya hindari daging satwa liar apalagi yang sudah terancam punah dan dilindungi seperti Yaki atau Macaca nigra,” kata pria yang juga Yaki Ambasador Indonesia itu melansir dari BeritaManado.com--Jaringan Suara.com, Minggu (26/12/2021).
Sebagai pegiat lingkungan yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) dirinya mengingatkan warga untuk lebih bijak memilih daging dengan menjatuhkan pilihan pada daging lain seperti daging ayam, babi atau sapi sebagai pengganti daging satwa liar.
Baca Juga: Berlibur di Momen Natal, Warga Sumsel Pilih Berwisata ke Pantai di Lampung
Selaras dengan Mamoto, Program Selamatkan Yaki yang konsisten bergerak dalam upaya konservasi, penelitian dan pendidikan yang fokus utama untuk mempertahankan sisa populasi yaki yang sudah terancam punah menghimbau warga lebih peduli terhadap yaki dan satwa endemik Sulawesi yang juga sudah mulai jarang terlihat dalam kebun-kebun warga.
Padahal satwa liar sangat berperan dalam keseimbangan ekosistem alam sehingga jika satu saja terganggu maka berbahaya bagi kehidupan.
Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki Purnama Nainggolan mengatakan, warga seyogianya bangga akan adanya satwa liar apalagi satwa yang hanya ada di Sulawesi atau disebut endemic Sulawesi.
"Rasa bangga dan peduli akan melahirkan kerjasama yang kuat untuk terus menjaga keberadaan satwa ini apapun tantangan yang dihadapi,” ujarnya.
Seorang mantan pemburu lestari dari desa Pinangunian Kota Bitung, Dendi Karundeng mengatakan, sudah beberapa tahun ini sudah menghentikan kebiasaannya dalam berburu satwa liar dan aktif mengkampanyekan pelestarian lingkungan dan satwa.
Baca Juga: Bulog Pastikan Ketersediaan Daging Kerbau hingga Awal 2022
“Sekarang saya jadi pembawa pesan lestari di kampung-kampung karena saya sepakat menyampaikan bahwa adalah bijak tidak makan dan bahkan tidak memburu satwa liar yang sudah langkah, sudah jarang dan ataupun sudah dilindungi,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
-
Masih Soal Daging Rendang Willie Salim Hilang, Kini Ustaz Abdul Somad Sebut Kejadian Ini Konspirasi
-
Dituding Settingan, Beredar Rekaman Video Warga Rebutan Rendang 200 Kg Willie Salim di Palembang
-
Kontroversi Daging Rendang Hilang di Palembang: Tanggapan Kritis Helmy Yahya terhadap Willie Salim
-
Sumber Kekayaan Willie Salim: Masak 200 kg Daging Diserbu Warga Palembang, Kini Minta Maaf
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
Terkini
-
6 Warga Pengeroyok Polisi di Muna Barat Jadi Tersangka
-
Bawaslu Coret Calon Wakil Wali Kota Palopo di Pilkada! Kasus Napi Tersembunyi Terbongkar?
-
Polisi Tangkap Pengeroyok Panitia Salat Idulfitri di Selayar
-
BRI Waspadai Kejahatan Siber Selama Lebaran 2025 dengan Melindungi Data Pribadi Nasabah
-
Polisi Tangkap Petta Bau, Pimpinan Aliran Tarekat Ana Loloa di Maros