Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 13 Desember 2021 | 08:15 WIB
Umat muslim menyanyikan lagu kasidah di pembukaan Festival Natal Tana Toraja, Minggu 12 Desember 2021 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Tradisi Tolu Batu Lalikan

Di Toraja juga ada tradisi untuk mempererat toleransi antaretnis dan umat beragama. Namanya Tolu Batu Lalikan.

Tradisi "Tolu Batu Lalikan" dalam bahasa Toraja dimaknai sebagai saling menopang dan mendukung. Menjadikan masyarakat Toraja tidak mudah terpecah-belah. Meski isu disharmoni sedang berlangsung di berbagai daerah.

Memang, persatuan dan kesatuan antarumat beragama dan antaretnis serta golongan di Toraja sangat kokoh dan tidak mudah digoyahkan. Meski ada upaya mengobok-obok semangat toleransi dari luar daerah.

Baca Juga: Rekomendasi Liburan Akhir Tahun, Yuk Bertemu Si Beruang Gemas Bear Republic di MKG!

Saat umat Kristiani merayakan Natal dan Paskah, misalnya, umat lain datang menawarkan peran-peran apa saja yang bisa mereka lakukan. Sebagai bentuk partisipasi dan penghormatan. Tanpa mereka harus diundang terlebih dahulu.

Demikian sebaliknya, saat umat agama lain seperti Muslim merayakan acara keagamaan seperti Idul Fitri, Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, penganut agama lain-lain juga datang menawarkan bantuan.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More