Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 13 Desember 2021 | 05:05 WIB
Ilustrasi stunting, tinggi badan anak. (Envato Elements)

SuaraSulsel.id - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat melakukan pembinaan kader pembangunan manusia di desa dalam upaya mencegah stunting atau kekerdilan.

"Pemerintah di Mamuju terus melakukan percepatan penanganan stunting dengan melaksanakan sejumlah program pembangunan," kata Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi di Mamuju, Sabtu 11 Desember 2021.

Ia mengatakan, pemerintah melakukan pembinaan kader pembangunan manusia di desa guna mencegah kekerdilan.

Selain itu melaksanakan program berupa diseminasi dan publikasi data stunting sebagai rangkaian aksi analisis situasi kemudian juga melakukan rencana kegiatan dan rembuk penanganan kekerdilan.

Baca Juga: Kisah Nenek Juma Korban Gempa Sulbar, Susah Jalan Gegara Kaki Tertimpa Batu

"Pemerintah di Mamuju juga melahirkan peraturan bupati mengenai peran desa dalam pembinaan kader pembangunan manusia, dan melahirkan data tentang stunting," katanya.

Bupati mengatakan, tingginya angka stunting di Mamuju perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, stunting atau masalah kurang gizi kronis dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.

"Stunting bukan hanya persoalan kesehatan juga persoalan sosial dan persoalan ekonomi sehingga angka stunting masih tinggi sehingga masalah ini harus dihadapi secara bersama," katanya.

Oleh karena itu ia berharap, agar kepala Puskesmas maupun lurah dan camat, dan kepala desa dapat terus bersinergi dan lebih cermat dalam mengawasi persoalan kekerdilan, sehingga dapat ditekan dan jumlahnya berkurang.

Ia menyampaikan, persentase prevalensi stunting di Mamuju masih berada di atas 20 persen sebagaimana batas minimal yang ditetapkan lembaga kesehatan dunia WHO.

Baca Juga: Peduli Korban Gempa Sulbar, Yamaha Buka Layanan Gratis Semua Merek

Sehingga ia juga berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya menekan angka kekerdilan yang dimulai dari lingkungan terkecil keluarga. (Antara)

Load More