SuaraSulsel.id - Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Nana Sudjana memimpin langsung pengungkapan kasus pertikaian antara dua kelompok mahasiswa yang membawa nama daerah Bone dan Luwu. Sehingga memicu penyerangan di asrama masing-masing.
"Dalam pertikaian mahasiswa itu murni adalah tindak pidana dan bukan konflik daerah, cuma mereka membawa-bawa nama daerahnya masing-masing," ujar Irjen Pol Nana Sudjana di Mapolrestabes Makassar, Selasa 7 Desember 2021.
Ia mengatakan, awal pertikaian dua kelompok mahasiswa itu terjadi pada Jumat (26/11), di Kampus Universitas Islam Makassar (UIM) tepatnya Fakultas Pertanian.
Korban adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UIM Arham yang mengalami luka tusuk dan tebasan di tubuhnya serta tangan kiri yang nyaris putus.
Baca Juga: 3 Anak Korban Rudapaksa di Luwu Timur Jalani Pemeriksaan Psikologi Forensik
Kapolda Sulsel menyatakan jika penyerangan oleh mahasiswa yang membawa nama organisasi kedaerahan Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) itu menyerang Sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM. Karena pelakunya sakit hati terhadap korban.
Irjen Pol Nana Sudjana menjelaskan jika saat itu pelaku mendatangi sekretariat BEM Fakultas Pertanian dan berniat meminta kepada korban agar dibuatkan surat. Berisikan nama mahasiswa tetapi ditolak oleh korban.
"Sebenarnya ini masalah sepele, hanya karena minta dibuatkan surat tapi tidak dibuatkan malah pelaku pulang dan mengajak teman-temannya sesama mahasiswa dari daerah asalnya. Kemudian menyerang korban di sekretariat," katanya.
Setelah kejadian itu, lanjut Nana, terjadi aksi balasan dari rekan-rekan korban yang juga membawa nama daerah yakni Kabupaten Bone kemudian menyerang asrama mahasiswa IPMIL di Jalan Sungai Limboto, Kecamatan Makassar pada Ahad (28/11) Pukul 00.00 Wita.
Dari serangan balasan atas nama solidaritas itu kemudian mengakibatkan salah seorang mahasiswa berinisial MS harus terluka dengan luka tusukan di badan, luka bacokan di kepala dan tangan kiri yang putus atas sabetan parang dan pedang yang dibawa kelompok mahasiswa tersebut.
Baca Juga: Polisi Ungkap Peran 2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Luwu Timur
"Jadi ini ada tiga peristiwa, pertama di Kampus UIM, hari Jumat tanggal 26 November kemudian berlanjut dari rekan-rekan korban ke asrama mahasiswa IPMIL mengakibatkan kerusakan sekretariat dan melukai MS. Rangkaian peristiwa ketiga itu terjadi beberapa jam kemudian di asrama Kepmi Bone tapi tidak ada korba di sana," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Penumpang KM Tidar Diduga Terjun ke Laut di Makassar, Pencarian Masih Berlangsung
-
Gawat! Demo Ojol Nasional Ancam Lumpuhkan Kota-Kota Besar
-
Pemprov Sulsel Laporkan Magdalena De Munnik ke Polisi atas Dugaan Dokumen Palsu
-
Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Senin, Begini Caranya!
-
BRI dorong berkelanjutan hingga salurkan Rp796 Triliun untuk Sustainable Finance