SuaraSulsel.id - Kota Makassar memiliki banyak obyek wisata. Mulai dari wisata alam, edukasi, sejarah, budaya, sampai wisata religi.
Kali ini, SuaraSulsel.id merangkum sejumlah tempat wisata religi di Kota Makassar yang terjangkau. Untuk dikunjungi jika kamu membutuhkan inspirasi destinasi baru.
Berikut 5 tempat wisata religi di Kota Makassar yang bisa anda kunjungi:
1. Klenteng Xian Ma
Klenteng atau Kelenteng di Indonesia adalah sebutan bagi tempat ibadah masyarakat Tionghoa. Umumnya, klenteng yang ada di Indonesia adalah tempat peribadatan beberapa agama seperti Konghucu, Taoisme, Sam Kaw, dan Buddhisme.
Di Kota Makassar, ada klenteng Xian Ma yang jadi klenteng tertua di kota ini. Terletak di Jalan Sulawesi nomor 112, klenteng ini juga dijuluki Istana Naga Sakti.
Pengurus Klenteng Robbyanto Rusli mengatakan rumah peribadatan ini dibangun sejak 1864. Bangunannya terdiri dari lima lantai dan bisa dikunjungi oleh masyarakat umum.
Di lantai satu, ada patung Dewi Xian Ma yang dianggap sebagai tuan rumah. Kemudian di sampingnya ada Dewa Dokter dan Dewa Rejeki.
Di lantai dua, ada Dewa Harimau, di lantai tiga ada Dewa Jodoh, Dewa Anak, Dewa Kwang Kong dan Dewa Perang. Di lantai empat terdapat Dewa Bintang. Sementara di lantai lima ada dewa yang paling besar yakni Dewa Amito Budha Siwa dan Dewi Kwan Hing.
Baca Juga: Destinasi Wisata Lawang Borotan Viral, Kotor Dipenuhi Coretan
2. Gereja Katolik Katedral Makassar
Gereja katolik tertua di Sulawesi Selatan ini punya sejarah panjang. Kala itu, Raja Gowa di bawah pimpinan Sultan Alauddin memberikan kebebasan kepada umat Katolik untuk mendirikan rumah ibadah.
Awalnya penyebaran agama Katolik di Kota Makassar dipelopori oleh seorang pastor berkebangsaan Portugis, Vincente Viegas yang ditugaskan langsung dari Malaka. Namun gejolak politik antara VOC dan orang-orang Portugis menyebabkan para rohaniwan tersingkir dari Makassar.
Saat Malaka pindah ke tangan VOC dan perjanjian Batavia pada 19 Agustus 1660, Sultan Hasanuddin diharuskan mengusir semua orang Portugis dari Makassar. Termasuk pastor Vincente.
Sejak itu, selama 225 tahun, tidak ada lagi pastor yang menetap di Makassar. Orang-orang Katolik yang ada hanya sesekali dilayani pastor dari Surabaya atau Larantuka, Flores.
Pada tahun 1892, Pastor Aselbergs kemudian dipindahkan dari Larantuka menjadi Pastor Stasi di Makassar. Ia menetap di rumah mewah di Heerenweg, yang saat ini sudah berubah jadi Jalan Hasanuddin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
-
Memanas! Penggugat Wanprestasi Mobil Esemka Pertanyakan Bukti Video PT SMK
Terkini
-
Telolet Kemarahan: Kenapa Klakson Jadi Bahasa Wajib Pengendara Saat Marah di Jalan?
-
Kasus Polisi Tembak Polisi di Makassar Dihentikan, Ini Penjelasan Kejati Sulsel
-
Tuduhan Titip-Menitip SPMB & Jual Seragam Sekolah, Ini Jawaban Tegas Disdik Makassar
-
Diterpa Isu Tersangka, Taufan Pawe: Ini Upaya Pembunuhan Karakter Bermotif Politis
-
Anggota DPR RI Taufan Pawe Jadi Tersangka? Cek Faktanya di Sini!