SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Muhyiddin mengatakan Dinas Sosial Makassar telah melakukan verifikasi data penerima bansos.
Berdasarkan nama dan alamat penerima. Hasilnya ditemukan ada 19 orang yang tidak berhak menerima bantuan. Namun selama ini tetap menerima.
"Ada yang istrinya juga PNS, orang tuanya juga PNS," tambah Muhyiddin.
Ia mengaku verifikasi data masih sementara dilakukan. Bisa jadi angka tersebut bertambah karena ada sekitar 15.000 penerima bansos di Makassar.
Muhyiddin mengaku tidak tahu ASN dan Angota TNI tersebut bisa terdaftar sebagai penerima bansos. Ia menduga para penerima manfaat ini mendaftar lewat aplikasi online yang disediakan Kementerian Sosial RI.
"Karena ini program Kementerian dan BRI tapi datanya terkoneksi ke Pemkot Makassar. Kami juga tidak tahu bagaimana caranya bisa lolos padahal ada karu keluarga," bebernya.
Pemkot Makassar sudah menonaktifkan data mereka dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Soal sanksinya, pihaknya menunggu aturan dari Badan Kepegawaian Negara.
Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) mengaku sudah meminta kepada seluruh camat dan lurah untuk memverifikasi ulang data penerima bantuan sosial. Ia ingin bantuan sosial bisa tepat sasaran apalagi di masa pandemi Covid-19.
Anggota TNI dan PNS Terima Bansos di Kota Makassar Rp200 Ribu Per Bulan
Baca Juga: Kronologi Adu Jotos 2 Polisi dengan 1 TNI Berujung Damai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Makassar yang menikmati Program Keluarga Harapan (PKH) secara perlahan mulai terkuak. Beberapa diantaranya ternyata anggota TNI.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Muhyiddin mengatakan, pihaknya menemukan ada 17 abdi negara di Kota Makassar yang turut menerima bantuan sosial dari pemerintah berupa PKH dan bantuan pangan non tunai. Mereka menikmati bantuan sejak bulan Juli, tepat dengan masa pandemi Covid-19.
Dari angka itu, ada sembilan pegawai negeri sipil yang bekerja di pemerintahan dan delapan dari TNI. Mereka menerima Rp200 ribu per bulan.
"Kami temukan 9 ASN dan 8 Tentara (TNI). Mereka kategori keluarga mampu," kata Muhyiddin, Jumat, 26 November 2021.
Ia menjelaskan mereka tersebar di enam kecamatan. Terbanyak di kecamatan Mariso, kemudian Tamalanrea.
Hal tersebut diketahui setelah Menteri Sosial, Risma Trismaharini ribut soal 31.624 PNS yang diduga menerima bantuan sosial atau bansos dari pemerintah. Seribu lebih diantaranya ada di Sulawesi Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan