Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 23 November 2021 | 07:24 WIB
Warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Konsel Bersatu datang ke kantor Bupati Konawe Selatan [telisik.id]

“Ironi ini bukan hanya terjadi pada etnis Tolaki yang tidak dapat menggelar bagian adatnya, tetapi juga etnis lain yang ada di daerah Konawe Selatan,“ sambung Purnomo.

Asisten I, Sahrin Saudale mengatakan, aksi yang digelar ini merupakan bentuk silaturahmi masyarakat ke Pemda. Di mana, apa yang menjadi aspirasi masyarakat merupakan masukan yang positif. Bukan hanya terhadap kelestarian budaya, tetapi juga pembelajaran mengenai adat istiadat.

Olehnya itu, terhadap aspirasi tersebut pihak Pemda mengakomodir, untuk kemudian diteruskan ke pimpinan, dalam hal ini Bupati Konawe Selatan.

“Insya Allah kita akan mencari solusinya," terang Sahrin Saudale.

Baca Juga: 3 Orang Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen Kenaikan Pangkat 53 Guru ASN

Kapolres Konawe Selatan, AKBP Erwin Pratomo mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki niat untuk melarang ataupun meniadakan pelaksanaan adat istiadat di wilayah Konawe Selatan.

Hanya saja sesuai amanah dari pucuk pimpinan, pihaknya sebagai aparat hukum merupakan penanggung jawab dalam hal penanganan Covid dan pemberian vaksinasi d iwilayah Kabupaten Konawe Selatan. Tentunya, tindakan tersebut sesuai aturan yang telah dikeluarkan.

“Tidak mungkin kami melakukan pembiaran atas apa yang telah menjadi tugas kami. Karena menyangkut masyarakat yang lebih luas,“ kata Kapolres.

Sementara Ketua Lembaga Adat Tolaki (LAT) Konsel Drs Sawal Silondae bersama sekretarisnya Faisal Silondae yang turut hadir dalam dialog itu mengungkapkan, apa yang disuarakan massa juga menjadi perhatian lembaga yang dipimpinnya.

“Tidak perlu ada yang saling menyalahkan, ke depan kita mempertimbangkan solusinya. Apa yang perlu dievaluasi dalam aturan yang telah dikeluarkan terhadap kondisi daerah saat ini,“ ujar Sawal Silondae.

Baca Juga: Jelang Larangan Mudik, Penumpang Kapal Ferry di Konawe Selatan Membludak

Load More