SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo melantik Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Portugal Rudy Alfonso. Pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 November 2021.
Pegiat media sosial yang mantan wartawan Tomi Lebang mengungkap sosok Rudy Alfonso lewat unggahannya di facebook. Rupanya, Rudy Alfonso berasal dari pegunungan Mambi. Sulawesi Barat.
Berikut tulisan lengkap Tomi Lebang:
RUDY ALFONSO
Baca Juga: Nama 12 Duta Besar RI yang Akan Dilantik Siang Ini oleh Jokowi
Namanya terdengar seperti orang Spanyol. Atau Portugis. Saya mengenalnya semenjak saya kecil. Di kampung, Mambi, nun di punggung pegunungan Quarles di Sulawesi Barat. Usianya terpaut tujuh tahun di atas saya. Ibunya seorang guru, ayahnya petani. Saya memanggilnya Kakak.
Puluhan tahun setelah Indonesia merdeka, kami masih hidup dalam kepompong halimun gunung. Tak ada suara mobil. Hanya ringkik kuda dan kokok ayam kampung yang bersahutan setiap pagi dan petang.
Untuk sampai ke kota, kami berjalan kaki atau berkuda menembus belantara -- 30 km jalan kaki ke Malabo, atau 48 km ke Mamasa, atau hampir 100 km ke ibukota kabupaten (saat itu) Polewali.
Setiap hari, jika hendak ke sungai untuk bermain, mandi, atau mencuci pakaian, saya berjalan kaki lewat depan rumahnya, kadang-kadang mampir untuk memetik jambu air di pekarangan.
Mobil dalam bentuk fisik baru sampai ke sana di tahun 1987. Saat saya sudah duduk di bangku SMP. Sebelumnya, mobil hanya ada di gambar kalender dan buku sekolah. Kami sering melihat pesawat – yang terbang melintas di langit melewati pucuk Buntu Pepana, meninggalkan jejak panjang bagaikan ekor naga putih di awan-awan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Panglima TNI, KSAD, Kepala BNPB, dan 12 Duta Besar Siang Ini
Di kampung kami yang menjadi idola adalah para tokoh sakti yang nama-namanya kerap terbawa sampai ke dalam mimpi. Ada jago silat Linci, Baco Buta, Idi, Saing – jagoan-jagoan yang dipercaya punya ilmu kanuragan Sala Ujung untuk berkelit dari pukulan dan peluru, kekuatan Sorong Sappiku. Tentu juga sang satria bergitar, Rhoma Irama, yang suaranya kerap terdengar dari siaran radio AM yang sampai ke gunung.
Begitulah. Waktu berlalu dan kami merantau, berpisah jalan, ke kota untuk melanjutkan sekolah dan mencari penghidupan. Pergi ke mana takdir mengayun. Saya ke Toraja, lalu Makassar. Saya dengar Kak Rudy ke Parepare, lalu entah ke mana.
Belasan tahun kemudian, sekitar tahun 2000, kami bertemu di Jakarta. Kakak saya ini, Rudy Alfonso, baru pulang dari luar negeri. Rupanya ia telah bermukim di Wina, Austria. Ia menjadi diplomat. Saya sungguh takjub: Kak Rudy yang dulu kerap mandi dan mencuci pakaian di Sungai Mambi, sudah bekerja di kedutaan di luar negeri.
Sejak pertemuan itu, kami tak lagi berjauhan. Ia membangun sebuah kantor dan saya ikut menjadi anak buahnya.
Di tahun 2010, saya menemaninya pulang kampung ke Mambi. Ini foto kami berdua, di jalan menjelang kampung, dengan latar Buntu Pepana, gunung berbentuk kerucut yang selalu saya ingat sebagai tempat paling angker: dihuni monyet dan orang bunian.
Sebuah perjalanan nostalgia, menekuri waktu-waktu indah yang telah lama hilang.
Mambi telah berubah. Mobil sudah terparkir di banyak garasi rumah. Tapi keriaan bertemu teman-teman kecil masih seperti dulu: kami berceloteh berbahasa Mambi -- aka umbabe, beleke la’o, menna boung iting ke sara -- menginap di rumah keluarga masing-masing dengan meriung dalam sarung, dan berziarah ke makam ayahanda.
Lalu pulang ke Jakarta membawa sepotong ingatan yang indah tentang kampung halaman.
Begitulah. Hari ini di Jakarta, Kak Rudy Alfonso datang ke Istana Merdeka. Ia dilantik menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Portugal. Untuk sekian tahun ke depan, ia akan berkantor di Lisabon, di negeri Christiano Ronaldo.
Dari pojok Jakarta yang lain, saya menyampaikan ucapan selamat dan rasa bangga. Semoga Kak Rudy sukses menjadi duta besar, membawa nama Indonesia di negeri orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 7 Rekomendasi Sepatu Lari Mirip HOKA Budget UMR, Lebih Ramah di Kantong
- 5 Mobil Fortuner Bekas Mulai Rp 90 Jutaan, Budget Pas-pasan Bisa Bawa Pulang SUV Mewah
- Heboh Surat Terbuka Gubernur Aceh Muzakir Manaf ke Prabowo: Sahabat Seperjalanan, Pernah Jadi Lawan
- Rekomendasi HP OPPO Termurah 2025: Memori Besar, Harga Cuma Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
-
7 Rekomendasi Smartwatch dengan Layar AMOLED Terbaik Juni 2025. Terang di Bawah Terik Matahari
Terkini
-
Jangan Tertipu! Ini 5 Tips Aman Transaksi QRIS dari Bank Indonesia
-
Lewotobi Meletus Lagi? Cek Fakta Terbaru BMKG dan Imbauan Penting untuk Warga
-
Gagal Masuk PTN? Ini 10 Kegiatan Produktif yang Bisa Kamu Lakukan
-
Liburan di Pantai Impian? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini
-
Direktur PT Makassar Tene Didakwa Merugikan Negara Rp39,25 Miliar