SuaraSulsel.id - Longsor kembali terjadi di jalur Palopo-Toraja, Rabu, 10 November 2021, siang. Akibatnya jalan penghubung tersebut tidak bisa dilintasi.
Peristiwa ini sempat direkam sejumlah warga. Kemudian disebarkan di media sosial. Tampak tanah bergerak turun dari atas bukit. Sejumlah warga terlihat menjauh. Namun beberapa nekat menyaksikan peristiwa longsor tersebut. Meski sudah diteriaki untuk menjauh.
Beberapa warga juga terdengar histeris. Menyaksikan tanah tiba-tiba bergeser. Menimbun pepohonan di bawah bukit.
Kepala BPBD Kota Palopo Antonius mengatakan longsor terjadi di sepanjang jalan Battang. Longsor terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi di daerah tersebut beberapa hari terakhir.
"Kejadian di kilo 13 di Battang. Sebelumnya juga di kilo 10 dan 11. Jadi berdekatan disitu," kata Antonius, Rabu, 10 November 2021.
Dari laporan tim tanggap darurat, tak ada korban jiwa hingga kini. Namun, longsor menutup badan jalan mengakibatkan kendaraan tak bisa lewat.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang hendak bepergian ke Toraja, ataupun sebaliknya agar bisa menunda perjalanan terlebih dahulu. Kondisi jalur tersebut tidak aman dilalui untuk saat ini.
Sebagian aspal juga dilaporkan retak. Ia mengimbau agar masyarakat yang tinggal di pinggiran tebing agar tetap waspada apalagi saat musim hujan.
"Sudah ada tim dari TRC dan alat berat yang ditugaskan untuk melakukan evakuasi. Kami imbau masyarakat di pinggir tebing agar selalu waspada," ungkap Antonius.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Polisikan Mafia Tanah di Kota Makassar
Tak hanya longsor, banjir bandang juga menghantam daerah ini sejak pekan lalu. Akibatnya sejumlah jembatan dilaporkan rusak parah.
Salah satunya di jembatan sungai Battang yang menjadi akses Kota Palopo dan Kabupaten Luwu. Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman sudah meninjaunya, kemarin.
Jembatan tersebut mengalami keretakan dan miring akibat tergerus arus sungai yang meluap. Akibatnya, perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu itu tidak dapat dilalui atau ditutup sementara.
Sudirman mengatakan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) sedang menangani kerusakan tersebut. Jembatan bisa dilalui tiga hari ke depan.
"Balai cekatan untuk membantu dan melakukan double shift. Mereka bekerja di malam hari sampai jam 10 malam ini masih bekerja. Mudah-mudahan dua atau tiga hari kedepan bisa dapat diselesaikan," kata Sudirman.
Sepanjang 2021, Ada 68 Bencana, Ratusan Ribu Korban
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mencatat sepanjang 2021, ada 68 bencana alam yang melanda Sulsel. Longsor dan banjir di wilayah Luwu yang terbanyak dilaporkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Begini Cara FEB Unhas Dorong Pelaku UMKM Maros Lebih Adaptif dan Tahan Banting
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging