SuaraSulsel.id - Banjir bandang kembali menghantam kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Akibatnya sejumlah jembatan penghubung hanyut.
Salah satunya jembatan penghubung antara Luwu dan Kabupaten Tana Toraja. Jembatan yang ada di Salu Simbuang Desa Ilanbatu hanyut karena meluapnya air sungai.
Akibatnya jalur ke Toraja, maupun sebaliknya terputus. Dari laporan warga setempat, rumah yang ada di bantaran sungai juga terancam hanyut. Bahkan sebagian sudah roboh.
Begitupun dengan Jembatan Miring di Kota Palopo retak karena hujan deras. Akibatnya jalur trans Sulawesi ditutup sementara.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar Insal U Maha mengaku kondisi kerusakan jembatan cukup parah. Ada beberapa retakan di tiang dan ujung aspal jembatan.
"Tim sudah turun mengecek. Kerusakannya karena arus deras dan jembatannya juga sudah cukup lama," kata Insal, Minggu, 31 Oktober 2021.
Insal mengatakan jembatan ini jadi penghubung antara kota Palopo dan wilayah Luwu. Ia mengimbau masyarakat agar mengambil jalur jalan lain jika hendak ke daerah Luwu, Palopo dan Lutra.
Selain itu, masyarakat di bantaran sungai juga diimbau waspada. Karena tanah di pinggiran sungai terkikis jika air naik.
BMKG Imbau Waspada
Baca Juga: Ekologi Walenrang dan Lamasi Kabupaten Luwu Rusak, Pemicu Banjir Bandang
Cuaca buruk melanda sebagian wilayah di Sulawesi Selatan sepekan terakhir. Hujan lebat disertai petir mengakibatkan puting beliung dan banjir bandang menghantam beberapa daerah.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar Rifky Yuda mengatakan cuaca buruk ini diakibatkan oleh tumbuhnya awan cumulonimbus. Jenis awan tersebut menimbulkan badai petir dan hujan lebat.
Pertumbuhan awan ini terkonsentrasi di daerah pesisir barat Sulsel. Mulai dari Pinrang, Sidrap. Kemudian Gowa, Takalar, Makassar, Maros, Pangkep dan Barru.
"Kemudian juga di bagian timur Sulsel wilayah Wajo yang memiliki potensi tumbuhnta awan ini yang cukup tinggi," ujar Rifky.
Ia menjelaskan awan ini mengakibatkan hujan dengan intensitas yang tinggi. Namun durasinya singkat, hanya di sore hari.
Dampaknya, kata Rifky dapat memicu angin puting beliung. Masyarakat diminta untuk mewaspadai ancaman tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
-
PSM Makassar Tanpa Tavares: Siapa Ahmad Amiruddin, Pelatih Interim Juku Eja?
-
Gubernur Sulsel Wajibkan Program MBG Serap Pangan Lokal
-
Benteng Terakhir Runtuh: Saat Ayah Kandung dan Guru Jadi Predator Paling Keji di Makassar
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka