SuaraSulsel.id - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi mendiskualifikasi ratusan peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Karena terlibat curang pada tes seleksi kompetensi dasar (SKD). 75 orang diantaranya berasal dari Sulawesi Selatan.
Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mencatat 75 orang itu berada di empat titik lokasi di Sulsel. Lima orang di Enrekang, 62 orang di Sidrap, 4 orang di Luwu dan 4 orang CPNS di Kemenkumham yang melaksanakan tes di Kampus UKIP Makassar.
Dari hasil penelusuran Badan Kepegawaian Nasional, cara peserta melakukan tindak kecurangan canggih dan rapi. Bahkan ada yang berhasil membawa handphone.
Pada pelaksanaan SKD CPNS pada titik lokasi mandiri di Kabupaten Sidrap misalnya. Tes itu berlangsung pada 2-5 Oktober 2021 lalu.
Saat itu, Tim BKN yang bertugas telah melakukan pengecekan terhadap seluruh perangkat komputer yang akan digunakan sesuai dengan lampiran peraturan BKN nomor 2 Tahun 2021 dan petunjuk teknis keamanan informasi pelaksanaan seleksi CAT BKN nomor FRM/OPR/029.
Laporan dugaan kecurangan dibuat oleh tim BKN setelah ada peserta yang dicurigai memperoleh nilai tinggi. Tetapi kertas peserta itu rapi atau tidak terpakai sama sekali.
Salah satu PC yang dipakai kemudian dibawa ke Kanreg BKN Makassar untuk dilakukan forensik IT oleh Tim BSSN. Hasilnya pada komputer itu ditemukan remote Getscreen.me.
"Setelah dilakukan analisis melalui ML, ternyata ada 62 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan," kata Kepala Kantor Regional BKN Makassar, Agus Setiadi.
Hal yang sama ditemukan pada pelaksanaan SKD CPNS di Kabupaten Luwu. Tes berlangsung pada tanggal 7-10 Oktober 2021.
Baca Juga: Pendapatan Cukai Rokok Bapenda Sulawesi Selatan Defisit Rp226 Miliar
Kata Agus, Tim BKN yang bertugas saat itu telah melakukan pengecekan terhadap seluruh PC yang akan digunakan. Hal tersebut juga sudah sesuai dengan juknis seleksi CAT oleh BKN.
Tim dari Badan Siber dan Sandi Negara dikirim kesana sebelum ujian berlangsung. Mereka bertugas melakukan pembersihan dan sekaligus hardening terhadap semua komputer peserta.
Namun keesokan harinya terpantau ada aktivitas aplikasi remote Netop di beberapa komputer. Nilai SKD beberapa peserta menjadi sangat besar.
Ada Dugaan Keterlibatan Orang Dalam
Setelah dilakukan pelacakan, terjadi rekonfigurasi PC pada malam hari. Sebelum dimulai ujian pada pukul 01.00.
Ketika petugas berusaha mendapatkan log activity dari router MikroTik yang dipakai menghubungkan PC peserta dengan internet, ternyata log yang diminta terhapus dari sistem.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
BMKG Minta 12 Daerah di Sulawesi Selatan Waspada
-
Ditolak Banyak RS, Muh Ikram Langsung Ditangani RSUD Daya: Kisah Anak Yatim Viral di Makassar