SuaraSulsel.id - Sihir merupakan merupakan peninggalan setan kepada manusia. Ilmu hitam yang dipakai pelakunya untuk memberi kerusakan kepada orang lain.
Mengutip penjelasan Ustad Muhammad Ode Wahyu di wahdah.or.id :
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata:
“Hal itu sebagaimana sifat tabiat manusia (yang bisa terkena sihir), namun ia telah pasti mendapat janji dan pertolongan Allah kepada-Nya”. (Tafsir as-Sa’di: 592)
Baca Juga: Siswa MTsN 1 Tana Toraja Rayakan Maulid Nabi Muhammad Dengan Berbagai Kegiatan Meriah
Hal demikian juga terjadi pada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. Beliau terkena dampak sihir seorang Yahudi hingga dibuat berkhayal seolah-olah beliau melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya.
‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha menuturkan: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam disihir, ia dibuat berkhayal seolah-olah beliau telah melakukan sesuatu sementara ia tidak melakukannya”. (HR. Bukhari)
Allah Azza wajalla berfirman:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. (QS. Al-Baqarah:101)
Sihir bisa mengenai siapa saja, bahkan para Nabi. Ketika Fir’aun mengadu tukang sihirnya dengan Nabi Musa ‘alaihis salam, Nabi Musa pun merasakan sihir mereka.
Baca Juga: Menilik Pencucian Benda Pusaka di Tangsel, Tradisi Silaturahmi Keturunan Pangeran TB Atif
Allah Azza wajalla berfirman:
“Berkata Musa, “Silahkan kamu sekalian melemparkan.” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata, “Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang”. (QS. Thaha: 66-69)
Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Allah Musa ‘alaihis salam juga terkena dampak sihir mereka, hingga ia merasa ketakutan tatkala melihat tongkat mereka yang berubah menjadi ular.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata:
“Sihir bisa terjadi pada Nabi walaupun beliau memiliki kedudukan yang agung dan senantiasa menjaga wiridnya. Akan tetapi untuk terlepas dari hal itu -(maksud Ibnu Hajar adalah perkataan Ibnul Qayyim al-Jauziyah rahimahullah bahwa sihir terjadi pada orang yang hatinya lemah, seperti wanita, anak-anak, orang-orang jahil)- ini secara umum atau kebanyakannya. Adapun yang terjadi pada Nabi Shallalllahu’alaihi wasallam untuk menjelaskan bahwa hal itu bisa terjadi padanya”. (Fathul Bari: 10/290)
Al-Hafizh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata bahwa yang menolak hadits-hadits ini adalah ahli bid’ah. (Ibid)
Tinggal satu pertanyaan, bukankah Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam adalah seorang yang maksum dan terjaga?
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata:
“Beberapa orang mengingkari perkara ini, mereka berkata bahwa tidak boleh hal ini terjadi kepada Nabi karena menganggap bahwa hal ini merupakan kekurangan dan aib bagi Nabi. Namun perkaranya tidak sebagaimana yang mereka kira, sebab sihir merupakan sesuatu yang bisa terjadi pada Nabi layaknya rasa sakit dan lapar. Sihir merupakan salah satu penyakit dari beberapa penyakit lainnya. Terkenanya sihir pada diri beliau sebagaimana beliau pernah teracuni. Tidak ada perbedaan antara keduanya.
Al-Qadhi Iyadh rahimahullah berkata: “Sihir merupakan diantara jenis penyakit bisa terjadi pada Nabi Shallalllahu’alaihi wasallam layaknya penyakit lainnya. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak bisa diingkari dan tidak menjadikan ia layak dicela pada kenabiannya”. (Zaad al-Ma’ad: 4/178-179)
Syaikh Abu Umar Muhammad bin Abdul Malik az-Zaghabi hafizhahullah berkata:
“Adapun firman Allah “Allah yang menjagamu dari manusia” maka penjagaan ini dari sisi penjagaan terhadap risalah sebagaimana firman Allah: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. Beliau terus hidup dan Allah terus menjaganya hingga ajal datang padanya.” (Mausu’atu Raddi al-Ulama ‘ala Al-Malahidati wal Juhala: 134)
Maksudnya, kemaksuman beliau pada perkara agama, adapun perkara dunia yang tidak berkaitan dengan risalah maka hal-hal lain bisa menimpanya, Wallahu a’lam.
Berita Terkait
-
8 Pemeran Sihir Pelakor, Neona Ayu Pertama Kali Bintangi Film Horor
-
Gus Miftah Turun Tangan soal Kisruh Nasab Habib, Ingatkan Bahaya Politik Identitas
-
Apa Keutamaan Puasa Syawal? Puasa Sunah Jauhkan Diri dari Api Neraka, Ini Sabda Rasullah SAW!
-
Sejarah Idul Fitri: Kemenangan Perang Badar hingga Pengganti Tradisi Jahiliyah
-
Perang Badar dan Sejarah Lahirnya Idul Fitri: Kisah di Balik Hari Kemenangan Umat Islam
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia