SuaraSulsel.id - Warga Kelurahan Buloa, Kota Makassar meminta pembebasan lahan di kawasan Makassar New Port atau MNP dihargai Rp10 juta per meter. Dibawah harga itu, mereka menolak.
"Kami warga sudah sepakat tidak mau Rp10 juta ke bawah. Rp10 juta ke atas maunya," kata salah satu warga Hasmirati, Senin, 25 Oktober 2021.
Hasmirati hadir pada pembahasan konsultasi publik pengadaan tanah. Bagi pembangunan akses jalan tol MNP di Kota Makassar, di Hotel Horison. Ia mengaku sekitar 200 masyarakat di dua kelurahan yang terdampak sudah sepakat soal harga ganti rugi lahan.
"Rumah saya kena. Satu rumah tembok. Belum ada info pembayaran tapi dari kesepakatan warga maunya Rp10 juta per meter. Kita bahas masalah harga," tambahnya.
Baca Juga: 90 Persen Kebakaran Usaha Laundry di Makassar Karena Mesin Pengering Rakitan Meledak
Sejauh ini, kata Hasmirati belum ada pertemuan dengan pihak Pelindo sebagai pembebas lahan. Mereka baru difasilitasi oleh pihak Kelurahan.
"Sampai saat ini belum ada kesepakatan penawaran harga. Karena belum ketemu dengan orang Pelindo. Baru orang dari kelurahan yang datang," tambahnya.
Warga lainnya, Muh Nurdin mengaku harga yang ditetapkan cukup tinggi. Sebab ada lahan dan bangunan yang harus diganti rugi. Jika pihak pelabuhan memisahkan antara harga tanah dan bangunan, maka akan merugikan warga.
"Jadi kami maunya dihitung utuh karena bangunan dan lahan satu. (Pembayarannya) jangan dipisah," ujar Nurdin.
Diketahui, pembangunan akses jalan tol Makassar New Port sudah memasuki tahap persiapan. PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mulai melakukan sosialisasi kepada warga di dua kelurahan yang akan terkena dampak pembangunan tersebut.
Baca Juga: 15 Rumah Dinas di Makassar Ditertibkan Satpol PP Karena Sudah Tak Sesuai Peruntukannnya
Senior Manager Fasilitas Pelabuhan PT Pelindo IV Arwin mengatakan, jalan tol menuju Makassar New Port (MNP) ini merupakan rencana strategis pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sedangkan untuk pembebasan lahan dilaksanakan oleh Pelindo IV.
Arwin mengaku jalan tol dengan panjang sekitar 2 km ini merupakan perpanjangan jalan tol eksisting menuju MNP. Pihaknya membutuhkan biaya kurang lebih Rp50 miliar hingga Rp60 miliar untuk sekitar 1 km lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan akses jalan tol tersebut.
Sementara anggaran untuk pembangunan akses tol itu sendiri kata Arwin, berada di Kementerian PUPR sebagai pihak yang akan membangun akses jalan tol itu.
"Ditargetkan pembangunannya dimulai tahun ini. Tinggal menunggu pembebasan lahan, langsung dibangun," tukasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Moncongbulo FC Makassar Resmi Mundur dari Futsal Nation Cup 2025
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Predator Anak di Makassar Ditangkap! Polisi Temukan Bukti Mengerikan
-
Demi Lolos Macet, Pengendara di Makassar Bikin Wali Kota Naik Pitam!
-
Viral! Banyak Pengendara Lawan Arah, Wali Kota Makassar Marah-marah
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Lokasi Judi Sabung Ayam di Kabupaten Gowa Dibakar
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan