Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 17 Oktober 2021 | 19:11 WIB
Rumah Sakit Multazam Gorontalo di Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Timur, Kota Gorontalo [gopos.id]

Dugaan malpraktik yang merenggut nyawa MA, seorang pasien yang menjalani operasi pengangkatan kista dan miom di RS Multazam Kota Gorontalo, viral di Gorontalo.

Namun sejak bergulir Jumat (15/10/2021) hingga Sabtu (16/10/2021) malam, pihak Rumah Sakit Multazam masih bungkam. Belum ada keterangan maupun penjelasan resmi dari rumah sakit.

Upaya gopos.id melakukan konfirmasi kepada manajemen rumah sakit yang terletak di Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Timur, Kota Gorontalo juga sudah dilakukan sejak Jumat (15/10/2021) sore. Kedatangan wartawan hanya disambut petugas keamanan dan seorang pegawai.

“Tunggu rabu-rabu (sebentar, red) ya,” ujar petugas keamanan yang menunggu di depan pintu ruang manajemen Rumah Sakit Multazam.

Baca Juga: 7 Potret Anggita Sari, Jadi Korban Malpraktik Tanam Benang

Tak lama kemudian, petugas pengamanan tersebut kembali datang menemui gopos.id.

“Pak Wakil Direktur sudah pulang. Hari Senin saja.”.

Gopos.id lalu mencoba menghubungi melalui sambungan seluler. Namun panggilan yang dilakukan gopos.id di nomor seluler milik Wakil Direktur RS Multazam dialihkan.

Sabtu (16/10/2021) siang, gopos.id bersama sejumlah wartawan di Gorontalo, kembali mencoba upaya konfirmasi. Tapi lagi-lagi upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Gopos.id, mencoba menghubungi Direktur RS Multazam, Syahruddin Sam Biya melalui nomor seluler.

Akan tetapi panggilan seluler maupun pesan WhatsApp yang ditujukan ke direktur rumah sakit yang beroperasi sejak 2016 itu tak kunjung mendapat balasan.

Baca Juga: Sempat Koma Lebih dari 30 Tahun, Bintang Sepakbola Prancis Ini Meninggal Dunia

Load More